PENGGUNAAN MEKAP SEBAGAI IDENTITAS PEREMPUAN (Studi Kasus: Tujuh Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi makna penggunaan mekap pada tujuh mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yang kemudian dapat membentuk sebuah identitas bagi perempuan. Selain itu, bertujuan juga untuk mendeskripsikan bagaimana mekap tersebut membentuk identitas fisik, identitas diri, identitas sosial, dan refleksi kritisperempuan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Konsep yang digunakan adalah konsep mekap dan kecantikan serta konsep identitas sosial. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta dan dilakukan sejak Juli 2020 sampai bulan September 2020. Informan dalam penelitian sebanyak 20 (dua puluh) orang yang terdiri dari 7 informan utama, 2 informan triangulasi data, dan 11 informan tambahan dengan klasifikasi cara mendapatkan data secara primer pada mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yaitu Fajria Civilita, Salsabilla Audria, Sarah Fahira, Allia Meita, Sallisa Nazila, Prima Cipta, dan Aisyah Khairina. Data tambahan yang didapatkan secara primer yakni Aprilia Resdini (Ketua Space of UNJ) dan Andi Nur (Founder Komunitas Perempuan Peduli). Data yangdidapatkan secara sekunder berupa kutipan wawancara para tokoh perempuan Indonesia dan tokoh publik yang didapat melalui wawancara media online serta video konferensionline.Hasil penelitian menunjukkan fenomena penggunaan mekap menghadirkan bentuk sertadinamika identitas fisik, identitas diri, identitas sosial, dan refleksi kritis yang dipaparkan dalam analisa tubuh dan otoritas perempuan; permasalahan representasi perempuan; persamaan identitas; serta sebuah refleksi kritis pada identitas perempuan. Seluruhnya dianalisa melalui kombinasi teori identitas dan perspektif perempuan dalam gender yang memunculkan pemahaman kritis pada penggunaan mekap sebagai identitas perempuan. Penelitian ini pun menunjukkan keterkaitan penggunaan mekap dengan eksistensi kedirian perempuan, pemberdayaan perempuan, dan resiko serta ancaman yang dihadapi perempuan dalam penggunaan mekapnya This study aims to describe the construction of the meaning of the use of make-up in seven Jakarta State University students which can then form an identity for women. Apart from that, it also aims to describe how make-up shapes women's physical identity, self-identity, social identity, and critical reflection.This research uses a descriptive qualitative approach with a case study method. The concept used is the concept of mekap and beauty as well as the concept of social identity. The location of this research was carried out at the Jakarta State University and was carried out from July 2020 to September 2020. The informants in the study were 20 (twenty) people consisting of 7 main informants, 2 data triangulation informants, and 11 additional informants with classifications of how to get data Primarily in Jakarta State University students, namely Fajria Civilita, Salsabilla Audria, Sarah Fahira, Allia Meita, Sallisa Nazila, Prima Cipta, and Aisyah Khairina. Additional data obtained primarily were Aprilia Resdini (Chair of the Space of UNJ) and Andi Nur (Founder of theCommunity of Women Care). The data obtained are secondary in the form of excerpts from interviews of Indonesian female figures and public figures obtained through online media interviews and online video conferences.The results show the phenomena of using make-up and presenting the form and dynamics of physical identity, self-identity, social identity, and critical reflection that are presented in the analysis of women's bodies and authorities; women's representation problems; identity equality; and critical reflection on women's identity. Everything is analyzed through a combination of identity theory and women's perspectives in a critical understanding of gender on the use of make-up as women's identity. This study shows the relationship between the use of make-up and the existence of women's self-existence, women's empowerment, and the threats and threats that women use in the use of makeu