HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KADAR KOLESTEROL MASYARAKAT DI KOTA BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak sekali seseorang yang menderita penyakit kolesterol. Pada saat ini dijumpai banyaknya junk food atau makanan siap saji yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya daerah Bandar Lampung. Maka dari itu, banyak masyarakat Kota Bandar Lampung baik dari usia Remaja – Tua sudah banyak menderita penyakit kolesterol, karena memiliki pola makan yang kurang baik Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Terdapat Negara yang sangat merasakan dampaknya merupakan Negara yang berkembang termasuk Indonesia. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pola Maka dengan Kadar Kolesterol.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Ke 20 Kecamatan Kota Bandar Lampung dengan tekhnik pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling dimana dengan cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan atau pengelompokkan populasi dari karakteristik tertentu. Instrument penelitian ini berupa angket dan alat pengukur kadar kolesterol berupa Easy Touch. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang pola makan sehari-hari yang diisi oleh masyarakat. Kemudian diitung dengan skor yang telah ditentukan di Skala Likert. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan korelasi dengan bantuan Mc. Exel, disajikan dan ditarik kesimpulan. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2020 di 20 Kecamatan Kota Bandar Lampung dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil korelasi yang bermakna antara pola makan dengan kadar kolesterol dengan interprestasi kekuatan yang cukup dan ada hasil yang tidak memiliki korelasi bermakna antara pola makan dengan kadar kolesterol. Rata-rata hasil dari penelitian ini memiliki hasil korelasi yang bersifat negative dan kekuatannya rendah. Hal tersebut dapat terjadi oleh beberapa faktor yang tidak dilihat oleh peneliti, karena dalam penelitiain ini hanya memfokuskan pada pola makannya (Jenis makan, Frekuensi makan dan Porsi makan). Faktor tersebut antara lain, aktivitas fisik, penyakit dalam yang diderita oleh responden, pengisian angket yang diberikan dan juga faktor genetik. Kata Kunci : Hubungan Pola makan dengan kadar Kolesterol dalam tubu