Analisis Optimasi Prioritas Pembangunan Embung Berbasis Ketersediaan Air Di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Studi Kasus Program Pembangunan Seribu Embung

Kecamatan Kedungadem merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang pada setiap tahunnya mengalami kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan irigasi di Kecamatan Kedungadem, pemerintah Kabupaten Bojonegoro mempunyai 79 embung. Perluasan embung di Kecamatan Kedungadem dilakukan secara bertahap, menyesuaikan anggaran dana yang ada. Untuk menentukan alokasi anggaran dana, akan dilakukan pemilihan 3 embung prioritas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengerti dasar pemilihan lokasi embung, Mengerti pengaruh dinamik stokastik terhadap distribusi anggaran dana, serta Mengerti alokasi biaya untuk memperoleh keuntungan optimal. Pemilihan embung prioritas menggunakan analisa manfaat keuntungan terbesar 1, 2 dan 3 dengan berbasis ketersediaan air, berdasarkan analisa manfaat keuntungan diperoleh prioritas pembangunan embung meliputi embung Panjang 1, embung Kepohkidul Dusun Pedang dan Embung Sidomulyo 3. Selanjutnya optimasi dilakukan pada tiga embung prioritas ini. Optimasi dilakukan dengan alokasi anggaran dana ke 3 embung prioritas, untuk peningkatan kapasitas embung, agar menghasilkan keuntungan untuk irigasi. Dengan menggunakan metode dinamik stokastik, alokasi dana tersedia Rp. 840.000.000,00 didistribusikan untuk peningkatan kapasitas embung panjang 1 sebesar Rp. 440.000.000,00 dan menghasilkan keuntungan Rp. 114.212.570,00. Sisa dana Rp. 400.000.000,00 dialokasikan untuk peningkatan kapasitas embung Kepohkidul Dusun Pedang dan menghasilkan keuntungan Rp. 106.995.872,00. Sehingga embung Sidomulyo 3 tidak memperoleh penjatahan dana dan keuntungan yang dihasilkan Rp. 8.451.961,00. Dengan menerapkan kebijakan tersebut keuntungan yang akan diperoleh sebesar Rp. 229.660.404,00. Guna memperoleh keuntungan yang paling maksimum, selain memperhatikan kebutuhan, pembangunan embung diprioritaskan untuk daerah dengan intensitas curah hujan yang paling tinggi. Berdasarkan keuntungan yang diperoleh dengan peningkatan embung, perlu dikaji optimasi untuk alternatif-alternatif bangunan lain guna pemenuhan kebutuhan irigasi