Keterkaitan Kebijakan Moneter Dan Makroprudensial Dalam Perekonomian Terbuka Kecil Di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis efektivitas kebijakan moneter dan makroprudensial dalam mencapai stabilitas harga dan stabilitas keuangan di Indonesia, (2) menghitung nilai kehilangan kesejahteraan minimum (welfare loss) untuk beberapa kemungkinan keterkaitan antara kebijakan moneter dan makroprudensial di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah teknik estimasi Bayesian dengan data runtun waktu bulanan selama periode 2006.1 hingga 2017.12. Penyelesaian penurunan persamaan perilaku menggunakan Dynamic Stochastic General Equilibrium (DSGE). Sedangkan parameter dalam fungsi reaksi kebijakan moneter yang optimal dihitung dengan menggunakan Dynare 4.5.7 dan Mathlab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Instrumen suku bunga efektif dalam merespon perubahan harga di Indonesia dalam model independent macroprudential policy rule, begitu pula dengan instrumen Loan to Value (LTV) dalam merespon pertumbuhan output dan kredit. Pengetatan kebijakan moneter dan makroprudensial secara simultan harus dilakukan secara berhati-hati dengan mempertimbangkan terjadinya trade-off terhadap kebijakan lainnya. (2) Model Taylor rule standar (plain vanilla Taylor rule) menjadi model policy rule terbaik di Indonesia dengan nilai kehilangan kesejahteraan yang paling minimum. Namun kerentanan terjadinya friksi dalam sistem keuangan dapat menjadi pertimbangan dalam menjaga stabilisasi makroekonomi melalui independent macroprudential rule dibandingkan dengan lean against the wind Taylor rule. Stabilitas harga menjadi tujuan tunggal (single objective) yang utama atau dominan dengan mempertimbangkan stabilitas sistem keuangan sesuai dengan Tinbergen principle