Perubahan Perilaku Kebudayaan Sebagai Dampak Perpindahan Masyarakat Suku Laut Di Desa Berakit Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Perubahan merupakan seuatu hal yang pasti terjadi dalam kehidupan seiring dengan perubahan zaman. Suku laut adalah salah satu suku yang ada di Indonesia yang mengalami perubahan yang signifikan akibat adanya perubahan. Perubahan pada masyarakat juga dialami oleh masyarakat suku laut. Salah satu komuniatas Suku Laut yang mengalami perubahan tersebut saat ini tinggal di desa Berakit kecamatan Teluk Sebong kabupaten Bintan provinsi Kepulauan Riau. Perubahan merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa pada masyarakat. Perubahan ini dipengaruhi banyak hal baik internal seperti penemuan baru, bertambahnya jumlah penduduk maupun konflik serta dari eksternal seperti bencana alam, pendidikan, kebutuhan ekonomi dan masih banyak lagi. Perubahan ini bisa kearah yang lebih baik dan ada kearah yang negatif. Sejalan dengan pemaparan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sejarah suku laut dan menganalisis perubahan dan factor penyebab perubahan perilaku kebudayaan yang terjadi pada masyarakat suku laut setelah berpindah. Penelitian ini dilakukan di Desa Berakit pada bulan September 2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode study kasus dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Kemudian data mencangkup data primer dan sekunder yang didapat dengan melakukan interview, observasi, dokumentasi dan silabus-silabus. Suku laut pada mulanya hidup nomaden atau berpindah-pindah darri satu pulau ke pulau yang lainnya yang ada di Provinsi Kepualaun Riau, akan tetapi kehidupan masyarakat suku laut lebih banyak di lakukan diatas laut, karena memang kebutuhan hidupnya bergantung pada hasil laut, sehingga memilih tidak menetap dan berpindah-pindah sesuai dengan ketersediaan ikan yang ada di laut. Perekonomian masyarakat suku laut pada saat itu masih sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan mereka. Sepanjang sejarah masyarakat suku laut, perubahan juga terjadi di aspek keagamaan. Masyarakat suku laut yang awal mulanya meyakini kepercayaan animisme dan dinamisme. Setelah masyarakat suku laut memutuskan untuk menetap didarat, banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi antara lain adalah bagaimana mereka melakukan perubahan dalam bersosialisasi dengan masyarakat darat, kemudian adanya perubahan berfikir untuk mengenyam pendidikan meskipun belum banyak anak suku laut yang sekolah hingga perguruan tinggi. Hal ini sedikit banyak juga merubah keadaan mereka. Kemudian adanya perubahan di bidang teknologi, yang awalnya masyarakat suku laut hanya menggunakan sampan dengan dayung atau layar, kini mereka mulai menggunakan sampan mesin bermotor. Banyak hal yang membuat masyarakat suku laut ini untuk memutuskan berpindah dari laut ke daratan hingga menetap kedaratan. Adapun faktor internal yang mempengaruhi ialah kesadaran diri bahwa hidup didarat dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Kebutuhan keluarga juga merupakan salah satu factor, karena kebutuhan pokok lebih banyak ditemukan didarat, kemudian adalah kesehatan merupakan salah satu factor yang penting, karena perlengkapan kesehatan yang ada didarat lebih lengkap. Dan yang terakhir adalah mata pencaharian didarat lebih beragam. Adapun factor eksternal meliputi pengaruh kepala suku, adanya program rumah panggung dari pemerintah, teknologi di darat yang cukup maju dan juga program pendidikan