Pengaruh Pemberian Daun Cincau Hitam (Mesona Palustris BL) Bentuk Enkapsulasi Sebagai Bahan Tambahan Pakan Ayam Petelur Terhadap Kualitas Fisik Telur

Fitobiotik merupakan salah satu feed aditif alami yang berasal dari tumbuhan yang dapat meningkatkan proses saluran pencernaan. Fitobiotik merupakan suatu senyawa aktif yang berasal dari tumbuhan yang dapat menjadi antibakteri alami yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen didalam saluran pencernaan ayam petelur (Ulfah, 2006). Aditif pakan merupakan bahan yang dicampurkan didalam pakan yang dapat mempengaruhi kesehatan, produktivitas maupun keadaan gizi ternak, meskipun bahan tersebut bukan untuk mencukupi kebutuhan zat gizi (Sinurat dkk, 2009) Penelitian ini dilaksanakan pada Juli – Agustus 2017 dipeternakan ayam petelur Dusun Rejoso RT 03 RW 10 Dusun Junrejo, Kota Batu dan Labolatorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan level aditif pakan alami dari daun cincau hitam dalam bentuk enkapsulasi dalam pakan ayam petelur periode layer terhadap kualitas fisik telur (berat telur, tebal kerabang telur, haugh unit (HU) dan warna kuning telur). Penelitian ini menggunakan ayam ras petelur fase layer yaitu umur 28 minggu sebanyak 80 ekor. Rataan egg mass yang digunakan sebelum dilakukan penelitian adalah 60,28±1,26 g dan koefisien keberagaman sebesar 2.10 %. Pemberian penambahan pakan ayam petelur periode layer dengan daun cincau hitam dalam bentuk enkapsulasi. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari lima ekor ayam petelur. Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut : P0 : pakan basal tanpa perlakuan, P1 : pakan basal + daun cincau hitam dalam bentuk enkapsulasi 0,5%, P2 : pakan basal + daun cincau hitam dalam bentuk enkapsulassi 1%, P3 : pakan basal + daun cincau hitam dalam bentuk enkapsulasi 1,5%. Variabel yang diteliti terdiri dari berat telur, tebal kerabang telur, haugh unit (HU), dan warna kuning telur. Data dianalisa menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), apabila diantara perlakuan menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukan bahwa daun cincau hitam dan dalam bentuk enkapsulasi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap kualitas fisik telur yang meliputi berat telur, tebal kerabang telur, haugh unit, dan warna kuning telur ayam petelur periode layer. Rata – rata setiap perlakuan terhadap berat telur yaitu P0 (62,83±0,89), P1 (62,14±1,30), P2 (64,60±2,51), P3 (64,23±2,01). Rata – rata setiap perlakuan terhadap tebal kerabang telur yaitu P0 (0,34±0,03), P1 (0,36±0,01), P2 (0,35±0,01), P3 (0,36±0,02). Rata – rata setiap perlakuan terhadap haugh unit yaitu P0 (67,34±2,96), P1 (68,68±2,26), P2 (71,12±2,89), P3 (68,82±3,28). Rata – rata setiap perlakuan terhadap warna kuning telur yaitu P0 (9,31±0,37), P1 (9,17±0,36), P2 (8,92±0,10), P3 (8,79±0,63). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) penambahan enkapsulasi daun cincau hitam memiliki pengaruh yang cukup baik terhadap berat telur yang dihasilkan karena peyerapan nutrisi pada pencernaan menjadi lebih optimal (2) pemberian enkapsulasi daun cincau hitam pada pakan dipenelitian kami juga dapat meningkatkan tebal kerabang telur karena nutrisi yang dibutuhkan untuk pembetukan cangkang seperti kalsium dan mineral dapat dimaksimalkan penyerapannya didalam saluran pencernaan (3) pemberian enkapsulasi daun cincau hitam pada pakan dipenelitian ini dapat meningkatkan nilai haugh unit namun penyimpanan dan pemindahan juga harus diperhatikan karena lama penyimpanan berpengaruh terhadap nilai haugh unit (4) pemberian enkapsulasi daun cincau hitam pada pakan menurunkan warna kuning telur karena HDP pada penelitian kami juga meningkat sehingga pigmentasi atau pewarnaan semakin menurun karena semakin tingginya produksi telur yang dihasilkan