Pengaruh Tata Lanskap Terhadap Kondisi Lingkungan Termal Lapangan Banteng Jakarta

Lapangan Banteng merupakan salah satu taman kota yang ramai dikunjungi di pusat Kota Jakarta. Berbagai aktivitas masyarakat terjadi di kawasan ini, dikarenakan pada taman ini memiliki berbagai zona seperti zona Monumen Pembebasan Irian Barat, zona olahraga, dan zona taman kota. Dengan adanya zona yang berbeda tersebut, maka setiap zona memiliki desain yang berbeda pula. Elemen ruang luar pembentuk tiap zona yang berbeda mempengaruhi kondisi termal pada lapangan ini. Kondisi termal merupakan faktor penting untuk menentukan kinerja termal di lapangan ini. Sehingga, pengujian kinerja termal ruang luar Lapangan Banteng Kota Jakarta penting untuk dilakukan. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kinerja termal ruang luar Lapangan Banteng Pada penelitian ini, pengumpulan data tata lanskap melalui observasi langsung pada titik-titik pengukuran. Tata lanskap yang dimaksud seperti jenis vegetasi dan juga material perkerasan. Sedangkan untuk pengumpulan data iklim mikro (suhu, kelembaban, dan kecepatan angin) dengan cara pengukuran langsung di tiap titik. Selanjutnya untuk mengukur kinerja termal tapak dapat diketahui dengan seberapa tingkat kenyamanan termal pada tapak. Kenyamanan termal diukur menggunakan metode Temperature Humidity Index (THI) dengan data Iklim mikro yang sudah diukur dilapangan sebelumnya. Hasil dari pengukuran iklim mikro kemudian dicocokkan dengan persepsi masyarakat yang sudah diolah dalam bentuk grafik dan tabel. Dengan melihat ke tiap titik pengukuran pada Lapangan Banteng berdasarkan nilai THI maupun persepsi pengunjung, ditemukan bahwa titik yang tidak nyaman dan memiliki nilai THI lebih tinggi memiliki kesamaan yaitu tidak adanya peneduh disekitarnya dan tidak adanya vegetasi peneduh yang cukup, sedangkan titik yang nyaman serta memiliki nilai THI lebih rendah memiliki kesamaan yaitu terdapat adanya peneduh yang berasal dari vegetasi sekitarnya