Inovasi Seedball Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Menggunakan Media Tanah Liat Dan Campuran Coal Fly Ash-Limbah Domestik Terdekomposisi Sebagai Alternatif Reklamasi Lahan Kritis

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama, hasil pembakaran tersebut menghasilkan abu yaitu berupa fly ash dan bottom ash dimana dapat menghasilkan fly ash hingga 75% dengan tekstur kecil dan halus. Limbah domestik yang digunakan berasal dari MCK Terpadu Tlogomas, Malang, Jawa Timur berupa blackwater dan greywater. Bunga matahari merupakan tanaman hyperaccumulator yaitu mampu menyerap logam misal timbal (Pb) dan dapat berkecambah kurang lebih seminggu yang mampu bertahan pada suhu -2°C sampai 6-28°C dengan ketinggian hingga tiga meter. Inovasi seedball bunga matahari ini digunakan sebagai alternatif revegetasi lahan kritis tanpa penyemaian di tempat terpisah. Penelitian ini menguji pengaruh faktor media tanam dan penambahan air dalam proses pembuatan seedball terhadap viabilitas benih bunga matahari (Helianthus annuus L.). Penelitian ini membahas formulasi yang digunakan untuk membuat seedball serta mengetahui pengaruh perlakuan terhadap viabilitas benih bunga matahari yang digunakan. Hasil pengamatan diolah menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan tiga ulangan pada enam kombinasi perlakuan. Melalui pengamatan setiap lima hari selama 15 hari bahwa formulasi yang baik untuk pembuatan seedball menggunakan media tanam 1:1 (50 % campuran dekomposisi organik dan 50% tanah liat) dengan pemberian air 14%FMC (Field Moisture Content) yaitu 28,09 mL/200 g campuran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa media tanam A3 berbeda nyata terhadap daya kecambah, laju perkecambahan, kecepatan tumbuh, persen hidup dan tinggi tanaman. Sementara dengan penambahan air berbeda nyata terhadap tinggi tanaman bunga matahari pada hari ke-10 dengan penambahan air 14%FMC setinggi 8,27 cm