Studi Struktur Komunitas Makrobentos dalam Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir, Kecamatan Panggungrejo, Pasuruan, Jawa Timur

Pemanfaatan lahan mangrove dapat mempengaruhi ekosistem dan biota di wilayah pesisir. Salah satu organisme yang mungkin mendapatkan dampak dari perubahan lingkungan adalah bentos. Bentos adalah organisme dasar perairan yang hidup diatas atau di dasar sedimen perairan. Sifat invertebrata ini memungkinkan digunakan untuk menilai perubahan lingkungan pesisir. Kecamatan Panggungrejo merupakan kecamatan hasil pemekaran dari pemecahan tiga kecamatan di kota Pasuruan, yaitu kecamatan Purworejo, Gandingrejo, dan Bungun Kidul. Kecamatan Panggungrejo disahkan oleh Perda pada tahun 2012 yang mengatur tentang pemekaran wilayah. Perubahan yang terjadi pada kawasan mangrove di Kecamatan Panggungrejo kemungkinan besar diakibatkan oleh pembangunan daerah. Kawasan mangrove mengalami perubahan menjadi lahan pemukiman dan area tambak. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh kerapatan mangrove di Kecamatan Panggungrejo terhadap struktur komunitas makrobentos di Kecamatan Panggungrejo. Pengambilan sampel parameter lingkungan, sampel makrobentos dan sampel mangrove menggunakan transek kuadran. Identifikasi sampel makrobentos dilakukan di laboratorium Eksplorasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Korelasi antara kerapatan mangrove, kelimpahan makrobentos dan faktor lingkungan dianalisis dengan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kerapatan mangrove dengan kelimpahanan makrobentos, tetapi ada hubungan yang signifikan dari Bahan Organik Total (BOT) dengan kelimpahan makrobentos. Hasil yang disimpulkan harus diambil dengan hati-hati, karena kemungkinan dipengaruhi oleh perhitungan sampel makrobentos yang tidak hidup