Spesiasi Merkuri dalam Sampel Air Tercemar Limbah Menggunakan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

Merkuri merupakan zat yang dapat menjadi polutan dalam sistem lingkungan dan memiliki dampak sangat buruk bagi manusia. Beberapa jenis merkuri yang terkandung dalam perairan antara lain yaitu Hg2+ dan [CH3Hg]+ (metilmerkuri) yang memiliki toksisitas paling tinggi di antara jenis merkuri lainnya. Untuk mengetahui adanya kandungan dari kedua jenis merkuri tersebut, dapat dilakukan dengan spesiasi menggunakan metode HPLC-UV fasa terbalik dengan kolom C18. Prinsip dari metode yang digunakan didasarkan pada pembentukan senyawa kompleks antara Hg2+ dan metilmerkuri dengan ligan L-cysteine akibat afinitas merkuri yang sangat tinggi terhadap gugus -SH pada L-cysteine. Analisis dilakukan pada panjang gelombang senyawa kompleks Hg2+ dengan cysteine yang terukur di 222nm. Fasa gerak yang digunakan ialah metanol:buffer fosfat pH 8 yang telah ditambahkan 10mL cysteine 0,1 M dengan rasio 70:30 pada laju alir optimum 0,5mL/min. Hasil spesiasi menunjukkan puncak dari ion Hg2+ dan metilmerkuri dalam sampel memiliki waktu retensi berturut-turut pada 4,428 dan 5,456 menit dengan konsentrasi Hg2+ sebesar 2,63 ppm. Metode yang digunakan juga memiliki nilai limit deteksi (LOD) dan limit kuantifikasi (LOQ) berturut-turut sebesar 0,944 ppm dan 3,148 ppm