Konflik Lahan Di Hutan Perum Perhutani Tahun 2000-2019 (Studi Kasus : Dusun Pacet Selatan Kabupaten Mojokerto)

Konflik dapat terjadi apabila ada dua orang atau kelompok yang memiliki perbedaan tujuan sehingga mengakibatkan terjadinya perselisihan diantara keduanya. Pada penelitian ini memiliki judul Konflik Lahan di Hutan Perum Perhutani Studi Kasus Dusun Pacet Selatan Kabupaten Mojokerto. Konflik yang terjadi pada Perhutani dan masyarakat Dusun Pacet Selatan (Sendi) berawal dari lahan masyarakat yang dijajah oleh Belanda dan setelah Indonesia merdeka dari penjajah lahan tersebut di klaim oleh Pemerintah. Setelah pemerintah mengeklaim lahan tersebut ex Desa Sendi tidak masuk dalam peta, karena pemerintah Indonesia mengadopsi atau menggunakan peta buatan Belanda. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses konflik yang terjadi pada kawasan hutan Perum Perhutani antara masyarakat Dusun Pacet Selatan dengan menggunakan konsep analisis proses konflik menurut Wirawan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu : pertama, penyebab terjadinya konflik antara perhutani dan masyarakat ialah lahan masyarakat yang diklaim oleh pemerintah setalah masa reformasi. Kedua, masyarakat mulai sadar adanya konflik akan tetapi masyarakat masih belum mengekspresikan permasalahan tersebut. Ketiga, masyarakat mulai mengekspresikan diri dengan cara melakukan investigasi lahan dan mendirikan bangunan. Keempat, masyarakat mulai melemah karena tidak ada perkembangan. Kelima, pihak perhutani mulai melibatkan pihak lain seperti Kepolisian, TNI dan Brimob dengan tujuan untuk menggusur masyarakat. Keenam, pihak perhutani mulai menawarkan solusi agar konflik terselesaikan. Ketujuh, hubungan antara perhutani dan masyarakat bisa dikatakan tidak harmonis, karena jika ada pihak perhutani yang datang ke Dusun Pacet Selatan masyarakat secara tidak langsung berkumpul bersiap siaga