Urgensi Sanad Guru dalam Belajar Al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an Muria)

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian Dirasah ma haula Al-Qur’an atau penelitian yang mengkaji tentang hal-hal diluar teks Al-Qur’an, namun masih berkaitan sangat erat dengan kemunculannya sebagai objek kajian. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang mana sumber primernya adalah wawancara pada Abah Khamim pengasuh Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria, dan wawancara pada beberapa ustadzah, sedangkan data sekundernya adalah buku dan artikel pendukung sebagai acuan landasan teoretis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Abah Khamim urgensi dari guru Al-Qur’an yang bersanad adalah sangat amat penting, karena sanad adalah bagian dari agama, bahkan agama Islampun ada karena adanya sanad, karena jika tidak ada sanad seseorang bisa berkata apa saja, berkata sesuai pemikirannya sendiri tanpa didasari dengan ilmu yang bersanad. Selanjutnya bentuk pelaksanaan dari penetapan guru yang bersanad di Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria adalah dengan melanjutkan tradisi yang berlaku di Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an yaitu, setiap guru diwajibkan mempunyai sanad Al-Qur’an yang menyambung sampai kepada Mbah KH. Arwani Amin, hal itu di maksudkan sebagai cara agar terjaganya ilmu Al-Qur’an sesuai dengan apa yang di ajarkan Rasulullah kepada para sahabat. Dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria juga menerapkan sistem pembelajaran musha>fahah dan talaqqi>, yaitu satu-satunya cara yang di haruskan dalam transmisi pembelajaran Al-Qur’an