Model Pengelolaan Zakat NU CARE-LAZISNU Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Pengelolaan zakat di Jawa Tengah oleh NU CARE-LAZISNU menjadi persoalan penting untuk dibahas mulai dari pengambilan sampai pendistribusiannya. Sejauh ini pengelola zakat yang ada masih menggunakan model konfensional, pahadal potensi zakat di Jawa Tengah sangat besar. Sehingga NU CARE-LAZISNU Jawa Tengah mencoba mengembangkan model pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Penulis melakukan studi ini untuk menjawab: 1. Model pengelolaan Zakat LAZISNU Jawa Tengah?, 2.Standar Operasional Prosedur Pengumpulan dan Tasharruf zakat LAZISNU Jawa Tengah?, 3. Kegiatan tasharruf Zakat NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa Tengah yang berdampak meningkatkan ekonomi umat? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat Penelitian Lapangan (Fild Research) memakai metode Analisis Isi (content analisys) berdasar kaidah maqashid syari’ah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi dan wawancara. Observasi arsip, dokumen tertulis, gambar atau foto. Tehnik pengumpulannya memakai triangulasi (gabungan). Penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Pengelolaan Zakat LAZISNU Wilayah Jawa Tengah masih mempertahankan model manual tetapi juga mengembangkan model digitalisasi. 2. Prosedur pengumpulan dan pendistribusian zakat di LAZISNU Wilayah Jawa Tengah mulai perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, dan pengorganisasian dilakukan sesuai deskripsi di setiap divisinya tersusun sesuai standar operasional, 3. Kegiatan tasarruf yang dijalankan LAZISNU Wilayah Jawa Tengah di antaranya: a. Nusantara berkah (berbagi), b. Nusantara bahagia (kesehatan), c. Nusantara bisa (pendidikan), d. Nusantara tanggap (kebencanaan), e. Nusantara terampil (ekonomi), f. Penguatan aswaja, g. Ramadan, h. Qurban, i. Nusantara maju (budaya atau pariwisata), j. Nusantara asri (lingkungan hidup dan energy). Bagi mustahik dampak manfaat dari penerimaan zakat melalui kegiatan-kegiatan tersebut selain Qurban, Nusantara maju, Nusantara asri untuk meningkatkan perekonomiannya baik konsumtif terlebih yang produktif sangat dirasakan manfaatnya. Hasil kajian ini dapat menjadi gambaran konsep islam terapan yang mampu mensinergikan pengelolaan zakat model konfensional dan digital sebagai solusi kemandirian ekonomi ummat