Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam membina Kerukunan Beragama Sekolah Dasar Negeri Cendono Dawe Kudus

Dalam Skripsi ini penulis membahas tentang Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kerukunan Beragama Siswa Islam dan Kristen dan Hindu dalam paham pluralitas keagamaan siswa di SD 6 Cendono Dawe Kudus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan umat Islan dan Kristen, Katolik mengenai interaksi sosial antar beragama, apa saja bentuk-bentuk intraksi sosial antar muslim dan Kristen dalam hal keberagaman dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kerukunan Beragama Siswa Di SD 6 Cendono Dawe Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitan kualitatif, yaitu penelitian lapangan dilakukan ditempat sebenarnya, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan penelitan ditempat terjadinya gejala yang diteliti. Penulisan ini pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus realitas yang tengah terjadi di sekolah. Fokus kajian pada pelasanaksanaan dari interaksi sosial keagamaan antara umat Islam dan Kristen dan Hindu sehingga bisa mengungkapkan relasi yang ada diantara perbedaan paham dalam kehidupan yang kotemporer saat ini. Dari penelitian yang beroleh penulis, bahwa menurut siswa mengenai interaksi sosial antar beragama merupakan salah satu cara yang produktif dalam menjaga suatu hubungan. Begitu pula dengan kerukunan yang tercipta dalam siswa Cendono ini terlihat dari sikap mereka yang saling menghargai, menghormati dan gotong royong yang hidup dalam perbedaan. Perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka saling bergesekan. Namun justru menjadikan daerah ini menjadi sangat harmonis dan guyub. Hal ini juga sangat perkaitan dengan faktor-faktor Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kerukunan Beragama Siswa, yaitu perbedaan etnis namun kesamaan norma dan budaya yang terlihat dari beberapa prinsip dasar yang bisa diindifiksi dalam pembentukan siswa di SD 6 Cendono Dawe Kudus yakni ikatan cinta, toleransi antar beragama siswa kemudian behika Tunggal Ika yang mereka pegang sebagai bedoman dalam hidu