Model Perilaku Self Care Ibu Hamil dalam Mendeteksi Komplikasi Kehamilan dan Persalinan Melalui Pemberdayaan Kader

Komplikasi ibu hamil saat kehamilan dan persalinan tidak dapat diprediksi namun dapat dideteksi dan dicegah. Diperkirakan setiap harinya sebanyak 830 ibu di dunia meninggal akibat komplikasi. Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia pada tahun 2019 memiliki Angka Kemtian Ibu tertinggi, yaitu mencapai 684 kasus kematian. Komplikasi dapat dicegah dengan melakukan perawatan diri untuk meningkatkan kesadaran dalam memelihara kesehatan ibu dan bayi. Peningkatan kemampuan ibu hamil perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat, yaitu kader yang berperan sebagai fasilitator peningkatan kemampuan ibu dalam melakukan perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model self-care ibu hamil dalam mendeteksi komplikasi kehamilan dan persalinan melalui pemberdayaan kader. Metode penelitian ini menggunakan mixed method (studi kualitatif dan kuantitatif). Penelitian dilakukan di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu: tahap I menggunakan studi kualitatif dengan melakukan identifikasi konsep variabel dan indikator yang mempengaruhi di masyarakat. Tahap II menggunakan studi kuantitatif dengan analisis SEM PLS. Penelitian tahap III yaitu pengembangan model dengan pengembangan modul. Terakhir, tahap IV implementasi dan evaluasi model. Implementasi dilakukan dengan pendampingan oleh kader dalam melakukan perawatan diri. Evaluasi model dilakukan dengan menilai pengaruh pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, dukungan sosial, persepsi, motivasi, dan self-efficacy terhadap self-care. Hasil studi kualitatif didapatkan variabel dan indikator sebagai rancangan konstruksi model self-care ibu hamil dalam mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan. Variabel pemberdayaan masyarakat merupakan variabel mediasi antara variabel independen (pendidikan kesehatan, sikap, dukungan sosial, persepsi, motivasi, dan self-efficacy dengan variabel dependen (self-care). Perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol setelah edukasi dengan modul dan pemberdayaan oleh kader didapatkan pada variabel pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, persepsi, dukungan sosial, motivasi dan self-efficiacy dengan p-value