Pengaruh model talking stickberbantuanmedia gambar terhadap berpikir kreatif siswa pada tema 1 indahnya kebersamaankelas iv di sd 3 mejobo Dan sd 4 tenggeles

Penelitian ini bertujuan untuk Menghitung seberapa besar pengaruh model talking stick berbantuan dengan Media Gambar terhadap berpikir kreatif siswa Pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan IV di SD 3 Mejobo dan SD 4 Tenggeles dan mendeskripsikan perbedaan rata-rata berpikir kreatif siswa kelas IV SD 3 Mejobo yang menerima pembelajaran model talking stick yang berbantuan Media Gambar dan SD 4 Tenggeles dengan siswa yang menerima pembelajaran yang berpusat pada guru tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Kuantitatif atau Eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design menggunakan pola Nonequivalent Control Group Design.Desain ini hampir sama dengan Pretest-Posttest Control Group Design dengan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Penelitian ini dilaksanakan di SD 3 Mejobo dengan subjek penelitian 17 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Variabel bebas dari penelitian ini adalah model Talking Stick dan variabel terikatnya adalah berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan observasi siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan untuk mengetahui pengaruh berpikir kreatif siswa menggunakan tes uraian dengan kriteria indikator berpikir kreatif. Analisis data yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata keterampilan berpikir kreatif siswa yang memperoleh model talking stick berbantuan media gambar lebih tinggi daripada rata-rata siswa yang menerima pembelajaran langsung. Rata-rata nilai posttest keterampilan berpikir kreatif kelas eksperimen adalah 72.06, sedangkan rata-rata nilai posttest kelas kontrol adalah 69.52. Berdasarkan data yang di uji dengan uji t pihak kanan pada skor rata-rata posttest kelas eksperimen secara individual diperoleh t hitung > t tabel yaitu 25.915 > 2.131 maka Ho ditolak, sehingga disumpulkan bahwa rata-rata tes keterampilan berpikir kreatif siswa menggunakan model talking stick berbantuan media gambar mendapat ≥ 70. Sedangkan secara klasikal dengan menggunakan uji z, diperoleh z hitung > -z tabel yaitu 0,052 > - 1.65, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal > 70% dari jumlah siswa yang diterapkan model pembelajaran talking stick berbantuan media gambar