APLIKASI LUMPUR SAWIT DAN PUPUK KCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea maysL) PADA ULTISOL DI BENGKULU

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan sangat banyak digunakan untuk pakan ternak, bahan utama industri makanan, minuman, dan farmasi. Untuk itu, diperlukan peningkatan produksi dalam memenuhi kebutuhan jagung. Salah satu permasalahan yang kerap ditemui adalah kurang tersedianya lahan subur yang mampu mendukung pertumbuhan jagung, sehingga diperlukan teknologi dalam peningkatan produktivitas lahan. Dalam hal ini, penggunaan lumpur sawit sebagai bahan organik dan pupuk KCl sebagai bahan yang dapat memperbaiki kimia tanah yang kaitannya dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman diharapkan dapat meningkatkan produktifitas lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis optimum lumpur sawit dan pupuk KCl bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 06 Juni 2018 sampai dengan Oktober 2018 berlokasi di Jln. WR. Supratman, Pematang Gubernur, Muara Bangka Hulu, Bengkulu menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor Pertama adalah dosis lumpur sawit yang terdiri dari 3 taraf yaitu : 0 ton ha -1 , 10 ton ha -1 , dan 20 ton ha . Faktor kedua adalah dosis pupuk KCl yang terdiri dari 3 taraf yakni :0 kgha dan 200 kg ha -1 sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh tidak nyata pada interaksi antara perlakuan pemberian lumpur sawit dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Pemberian dosis lumpur sawit hingga 20 ton ha -1 -1 , 100 kg ha mampu meningkatkan pertumbuhan diameter batang tanaman. Pemberian lumpur sawit dosis 10 ton ha cenderung memberikan hasil terbaik terhadap seluruh variabel pertumbuhan dan hasil yang diamati, dengan hasil tinggi tanaman 132,82 cm, jumlah daun 12,27, luas daun 4002,24 cm, panjang tongkol 18,68 cm, diameter tongkol 4,78 cm, bobot tongkol petak 229,15 g, jumlah biji tongkol -1 413,55 butir, bobot 100 biji 31,88 g, bobot brangkasan segar 215, 65 g,dan bobot brangkasan kering 82,61 g, sedangkan perlakuan pupuk KCl tidak menunjukkan pengaruh nyata pada semua variabel pengamatan