PPERKEMBANGAN NUSELUS BIJI MANGGIS (Garcinia mangostana L.) AKIBAT PEMBERIAN KONSENTRASI BAP DAN NAA SECARA IN VITRO

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah daerah tropis yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain daging buahnya yang dapat dikonsumsi secara langsung, kulit buah manggis juga kaya akan zat fenolik serta senyawa antosianin yang bermanfaat dalam dunia farmasi. Keistimewaan manggis menjadikan tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar dunia dan berpotensi untuk menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Peningkatan produksi manggis terkendala oleh sulitnya memperoleh bibit tanaman. Perbanyakan tanaman secara konvensional sulit dilakukan dan memiliki tingkat keberhasilan yang rendah, sehingga alternatif yang dapat dilakukan untuk memperoleh bibit manggis yaitu melalui teknik kultur jaringan. Perbanyakan tananam melalui kultur jaringan memerlukan penambahan zat pengatur tumbuh dari golongan sitokinin dan auksin yang seimbang. Salah satu zat pengatur tumbuh dari golongan sitokinin yaitu BAP, dan dari golongan auksin yaitu NAA. Kedua zat pengatur tumbuh tersebut memiliki daya rangsang yang cenderung lebih kuat dan relatif tahan terhadap degradasi maupun perombakan oleh enzim tanaman. Proporsi konsentrasi BAP dan NAA yang terpat untuk pertumbuhan biji manggis belum ditemukan, sehingga perlu dilakukan pengujian beberapa konsentrasi BAP dan NAA pada nuselus biji manggis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2019 di Laboratorium Agronomi Divisi Bioteknologi dan Kultur Jaringan Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm. Faktor kedua yaitu konsentrasi NAA yang terdiri atas 5 taraf, yaitu 0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm, dan 10 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara BAP dengan NAA pada waktu muncul kalus, BAP konsentrasi 10 ppm menghasilkan jumlah tunas 3,48 per eksplan, dengan tinggi tunas 3,79 cm dan diameter tunas 2,15 mm, serta jumlah daun sebanyak 3,63 helai per eksplan. Konsentrasi NAA tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan nuselus biji manggis secara in vitro