Studi Penerapan Elemen Interior pada Ruang Pamer Museum Ullen Sentalu Kaliurang Yogyakarta: Ditinjau dari Aspek Bahan dan Pencahayaan

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota lama di Pulau Jawa yang dibangun pada tahun 1755 setelah perjanjian Giyanti, perjanjian yang telah membagi Kerajaan Mataram menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Banyak julukan yang melekat pada kota Yogyakarta, mulai dari Kota Pelajar, Budaya, Wisata dan Sejarah. Sebagai Kota Sejarah, Yogyakalta memiliki sejumlah Museum yang masing-masing menyajikan keaneka ragaman benda-benda penjnggalan sejarah yang dapat disuguhkan kepada para wisatawan yang menyempatkan diri mengenal budaya dan sejarah di Kota Yogyakarta. Museum memegang peranan penting dalam kehidupan sosial dan budaya dalam masyarakat kita. Museum merupakan tempat bagi para generasi yang berbeda untuk melihat, mempelajari dan berinteraksi dengan kemajuan budaya, sejarah dan teknologi dalam berbagai bentuk. Museum Ullen Sentalu mempakan salah satu museum seni budaya Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di sebelah timur Sungai Boyong Kaliurang di kaki Guning Merapi dengan ketinggian : 875 dpl. Museum Ullen Sentalu merupakan sebuah Museum yang didedikasikan bagi pengembangan tradisi batik kuno dari empat jaman Keijjaan Jawa Kuno dan. Berdirinya museum ini berawal dari kecintaan sebuah keluarga yang dibesarkan di lingkungan batik dan tekstil batik. Karena batik merupakan ciptaan orisinil nenek moyang Indonesia yang sarat dengan kandungan makna loso di dalam masing-masing motiiya. Sehingga seni budaya Jawa Klasik, terutama yang berkaitan dengan aktitas putri-putri Kraton sebagai subyek kehidupan sangat menarik dan mempunyai aspek edukatif sehingga nilai-nilai positifnya dapat ditampilkan untuk masyarakat umum sebagai suri tauladan.Museum ini dirancang dengan arsitektur yang unik dan terbuat dari bebatuan serta material alam lainnya yang didapat dari daerah sekitar. Museum Ullen Sentalu memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk menemukan nilaj-nilai yang tersembunyi dari tradisi batik Jawa dan cakupan budaya yang ada. Di museum ini kita bias mendapat peluang dari “culture”, bagaimana budaya bisa tampil namun harus tetap mengkomunikasikan sebuah benda sel1ingga akan menjadi hidup dengan membuatkan story. Serta bagaimana menyajikan sebuah kajian sejamh hingga bisa menjadi sebuah makna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen interior yang ada pada Museum Ullen Sentalu Kaliurang Yogyakarta ditinjau dari aspek bahan yang meliputi materi elemen pembentuk ruang yaitu lantai, dinding dan plafon serta, tata kondisional yaitu pencahayaan. Populasi pada penelitian ini adalah pada ruang pamer tetap, yaitu : Guwo Selo Giri, dan Bale Kambang yang terdiri dari lima ruangan dengan tema dan sejarah yang nberbeda-beda, sena cafe restorant Bale Pudak Mekar yang terdapat pada Museum Ullen Sentalu. Kaliurang Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yaitu mernpelaja Iiteratur yang menyangkut dengan pennasalahan yang terkait sebagaj dasar penelitian, mengadakan pengamatan langsung pada ruang pamer tetap museum, sefca wawancara yang dilengkapi dengan dokumentasi. Metode pendekatan yang digunakan adalah Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif. Penelitian yang djlakukan terhadap Museum Ullen Sentalu Kaliurang Yogyakarta djharapkan dapat semakin memperkaya wacana serta khasanah perkembangan ilmu arsitektur dan desain inten'0r pada khususnya, serta bidang-bidang ilmu lain yang terkait seperli sejarah dan budaya