PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN TERHADAP KERJA RELAI JARAK PADA SISTEM IEEE 5 BUS DENGAN MENGGUNAKAN DIGSILENT POWERFACTORY

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) menggunakan generator induksi, yang saat gangguan hubung singkat, menyuplai arus gangguan yang lebih kecil dibandingkan dengan pembangkit generator sinkron, sehingga dapat berpengaruh terhadap operasi peralatan proteksi saluran transmisi. Pada penelitian ini dianalisa pengaruh PLTB berskala besar yang terkoneksi pada saluran transmisi terhadap terhadap kemampuan kerja relai jarak di saluran transmisi. Metode yang digunakan adalah metoda simulasi menggunakan Digsilent Powerfactory, pada sistem uji sistem IEEE 5 bus. Kemampuan kerja relai jarak dibandingkan antara sistem yang asli dengan sistem yang pembangkit pada bus 2 diganti dengan PLTB. Pengujian dilakukan untuk gangguan 3 fasa tanpa resistansi, resistansi gangguan 1 ohm dan 10 ohm. Hasil yang diperoleh menunjukkan jangkauan maksimum relai pada zona 1 tidak mengalami perubahan. Untuk zona 2 dan 3, tergantung posisi relai, jangkauan relai dapat bertambah atau berkurang saat pembangkit diganti PLTB. Jangkauan relai yang bertambah yaitu relai 1,6,8,9,11 dan 12, karena efek infeed yang dirasakan relai berkurang dengan penggunaan PLTB. Jangkauan yang berkurang yaitu pada relai 2,10 dan 13 disebabkan karena relai tersebut membaca arus gangguan yang berasal dari generator pada bus 2. Relai yang lain tidak mengalami perubahan jangkauan. Pengujian dengan resistansi gangguan menyebabkan semua relai mengalami pengurangan jangkauan. Namun, pada sistem yang memiliki PLTB, penurunan jangkauan pada kerja relai jarak 1,6,8,9,11 dan 12 lebih kecil dari pada sistem asli. Tetapi pada relai 2,10 dan 13 penurunan jangkauan pada sistem yang memiliki PLTB lebih besar dari pada sistem asli. Kata Kunci : PLTB, Relai Jarak, Jangkauan Maksimum, Resistansi Gangguan, Efek Infeed