PENGEMBANGAN BERAS ANALOG DARI LIMBAH UBI KAYU YANG BERPOTENSI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KOTA PADANG

Tujuan Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang diakibatkan saat pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara efektif untuk digunakan oleh tubuh. Salah satu alternatif dalam penanganan penderita diabetes dan inovasi baru produk pangan pokok diciptakan adalah beras limbah ubi kayu. Pemanfaatan melalui limbah dalam membantu penyakit kronis diabetes melitus sangat dibutuhkan untuk menekan angka kejadian penderitanya. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan perbandingan tepung kulit ubi kayu, ubi kayu parut, dan tepung sagu terdiri atas 4 taraf F0 (0:62,5:37,5), F1 (25:50:25), F2 (15:70:15), dan F3 (5:90:5). Uji cita rasa dilakukan kepada 30 panelis non standar/semi terlatih. Analisis data menggunakan SPSS 16 uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney taraf 5%. Lokasi penelitian di Laboratorium Uji Mutu dan Analisis I Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Eka Sakti Padang. Hasil Hasil penelitian menunjukkan beras analog formula terpilih berdasarkan hasil uji hedonik dan zat gizi dengan karakteristik warna agak terang, aroma sedang, rasa sedang, dan tekstur lembut. Kandungan gizi beras analog substitusi tepung kulit ubi kayu terpilih adalah protein 6,24%; lemak 2,61%; serat kasar 5,64%; karbohidrat 54,05%; serat pangan 14,19%. Kesimpulan Formula terpilih pada pengembangan beras analog ialah F3 dengan penambahan tepung kulit ubi kayu 5%