PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL YANG TERJADI DI KOTA PADANG

ABSTRAK Hak asasi merupakan hak mendasar yang dimiliki setiap manusia semenjak dia lahir. Hak pertama yang kita miliki adalah hak untuk hidup.Meskipun di Indonesia telah di atur Undang Undang tentang HAM, masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi khususnya terhadap anak.Anak sering menjadi korban dari pelanggaran HAM yang dilakukan oleh orang dewasa yakni menjadi Korban Pelecehan Seksual.Oleh karena itu, Penulis meneliti dan menganalisis Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual yang Terjadi di Kota Padang. Sehingga diperoleh dua rumusan permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini,yaitu:1)Bagaimanakah Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual 2)Apakah Kendala dalam Melakukan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual. Menjawab permasalahan yang dikemukakan diatas penulis melakukan penelitian dengan menggunakan Metode Pendekatan penulis Yuridis Sosiologi adapun Sifat Penelitian ini adalah Deskriptif Analitis, pengambilan data penulis melakukan penelitian di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2KB) Kota Padang dan juga di perpustakaan Universitas Andalas. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :bahwa masih seringnya terjadi pelecehan seksual terhadap anak,khususnya anak perempuan. Maka di dalam Undang-undang diatur tentang perlindungan terhadap anak yang menjadi korban pelecehan seksual, kekerasan seksual dan perbuatan melanggar hukum lainnya yang berkaitan dengan norma kesusilaan.Dari hasil penelitian penulis masih terjadi peningkatan kasus pelecehan seksual terhadap anak di Kota Padang dari tahun ke tahun khususnya dari tahun 2018 ke tahun 2019.Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Pelecehan Seksual Menurut Undang-undang No 35 Tahun 2014 yaitu: edukasi reproduksi,rehabilitasi sosial, pendampingan psikososial, dan pemberian perlindungan. Namun, perlindungan oleh DP3AP2KB Kota Padang belum terlaksana dengan baik. Kendala yang dialami yaitu anak sulit mengungkap identitasnya, keluarga kurang kooperatif, pelaksanaanya belum terlaksana dengan baik, antar korban dengan pelaku saling berkompetensi dan belum adanya rumah aman. (Kata Kunci:Anak,Korban,Perlindungan Hukum