DINAMIKA PENGRAJIN DAN INDUSTRI KERAJINAN PERAK DI NAGARI KOTO GADANG PASCAKRISIS MONETER TAHUN 1998-2019

Skripsi ini berjudul Dinamika Pengrajin dan Industri Kerajinan Perak di Nagari Koto Gadang Pascakrisis Moneter Tahun 1998-2019”. Penelitian difokuskan pada industri kerajinan perak yang berlokasi di Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Penelitian skripsi menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristic, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik dikumpulkan data primer dan data sekunder. Sumber primer berupa arsip dalam bentuk sertifikat atau piagam usaha, buku pelanggan, laporan keuangan tahunan Yayasan Amai Setia. Kemudian sumber lisan didapatkan melalui wawancara terhadap pemilik usaha kerajinan, karyawan Yayasan Amai Setia, dan pejabat pemerintahan. Sumber sekunder didapatkan melalui studi pustaka di berbagai perpustakaan diantaranya perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, perpustakaan pusat Universitas Andalas, dan perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Dari sumber yang sudah terkumpul itu dilakukan penilaian (kritik) untuk mendapatkan validitas sumber. Selanjutnya dilakukan penafsiran untuk memperoleh fakta bermakna, sehingga siap untuk dijalin dalam bentuk karya sejarah (historiografi). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, kerajinan perak di Nagari Koto Gadang mengalami kemunduran yang ditandai dengan penurunan produksi, mahalnya bahan baku, kualitas pengrajin, dan pemasaran menjadi terbatas. Penjualan kerajinan perak di Koto Gadang lebih menekankan pada wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Koto Gadang. Krisis Moneter mengakibatkan wisatawan menurun drastis, sehingga berdampak kepada daya jual beli kerajinann perak. Akibat lainnya adalah eksistensi kerajinan perak Koto Gadang menjadi lemah, bahkan ada yang beralih kepada usaha selain kerajinan perak. Pemertahanan kerajinan perak di Nagari Koto Gadang ternyata terkait juga dengan upaya pewarisan nilai-nilai budaya dan warisan keterampilan dari para pendahulu pengrajin perak, sehingga hal ini turut memberi daya bertahan untuk tetap eksisnya industri kerajinan perak di Nagari Koto Gadang