PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF MINYAK NABATI PADA PELUMAS BEKAS (USED LUBRICANT) TERHADAP KEAUSAN PADA ALAT UJI PIN ON DISC

Pelumas pada saat sekarang ini mengalami peningkatkan penggunaannya didunia industri maupun otomotif. Di Indonesia kebutuhan akan pelumas semakin bertambah, seperti pada tahun 2010 ke tahun 2014 mengalami peningkatakan sebesar 1,8% pertahun. Peningkatan penggunaan pelumas tersebut juga berdampak ke lingkungan yang mengakibatkan meningkatnya limbah pelumas bekas (used lubricant). Pelumas bekas tergolong ke dalam jenis limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Untuk mengurangi pencemaran lingkungan maka dilakukanlah penelitian tentang pelumas yang bersifat biodegradable dan pemanfaatan kembali pelumas bekas. Pelumas bekas yang telah mengalami perubahan sifat fisik maupun kimia agar lebih efektif digunakan serta tidak mencemari lingkungan kembali dapat dilakukan penambah zat aditif berupa minyak nabati yang memiliki banyak keuntungan sehingga dapat digunakan untuk pelumas bersifat biodegradable. Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengatahui sifat fisik dan sifat tribology dari penambahan minyak nabati yaitu minyak VCO dan minyak CPO sebagai zat aditif pada pelumas bekas agar dapat meningkatkan efektivitas penggunaan belumas bekas yang bersifat biodegradable. Pada pelumas bekas dilakukan penambahan 20wt% dan 30wt% masing-masing minyak nabati yaitu minyak VCO dan minyak CPO sebagai zat aditif. Pengujian sifat fisik dari sampel pelumas berupa: viskositas kinematik, indeks viskositas, density, flash point, dan pour point. Pengujian tribology dilakukan untuk mengukur laju keausan dan pengamatan tesktur permukaan berupa scar diameter dari pin dan scar width dari disc dengan mikroskop optik stereotype. Dari hasil pengujian sifat fisik didapatkan bahwa sampel pelumas bekas yang ditambah minyak nabati mengalami perubahan sifat fisik jika dibandingkan dengan pelumas baru. Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju keausan yang kecil terjadi dengan pelumas bekas yang ditambah minyak nabati 30wt% minyak CPO dan regim pelumasan berada pada daerah boundary lubricaton atau pada kecepatan rendah