Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) terhadap Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag dan Persentase Sel Leukosit Mencit Putih Jantan

Salah satu tumbuhan yang berpotensi dikembangkan sebagai obat adalah kersen (Muntingia calabura L.) yang telah digunakan sebagai obat analgetik dan antiradang secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun kersen dapat meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag serta jumlah total leukosit dan persentase sel leukosit mencit putih jantan. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit putih jantan sebagai hewan uji yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 (kontrol negatif) diberi suspensi Na CMC 0,5%, kelompok 2, 3, dan 4 diberi suspensi ekstrak daun kersen dengan dosis 100; 300; dan 500 mg/kgbb; dan kelompok 5 (kontrol positif) diberi obat stimuno dengan dosis 50 mg/kgbb masing-masing secara oral selama 7 hari. Pada hari ke-8 dihitung jumlah total leukosit dan persentase sel leukosit, kemudian mencit diinduksi dengan suspensi bakteri Staphylococcus aureus (SA) secara intraperitoneal lalu dihitung aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun kersen pada dosis 100; 300; dan 500 mg/kgbb dapat meningkatkan aktivitas fagositosis sel makrofag secara signifikan (65,2%; 72,4; dan 80,8%); dan kapasitas fagositosis sel makrofag secara signifikan (116,6 sel; 167,4 sel; dan 200,6 sel). Jumlah total leukosit menunjukkan hasil 4770, 6140 dan 8260 /μL darah. Pada persentase sel leukosit, terjadi peningkatan pada jumlah sel neutrofil batang dan sel limfosit. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen pada dosis 100, 300, dan 500 mg/kgbb dapat meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag serta jumlah total leukosit mencit putih jantan. Kata Kunci: Muntingia calabura L., aktivitas makrofag, kapasitas makrofag, fagositosis, Staphylococcus aureus, leukosi