Diplomasi Bencana Jepang-Bhutan 2015-2019

Diplomasi bencana aktif yang dilakukan oleh Jepang telah berhasil menurunkan resiko dan menstimulasi interaksi kedua negara tersebut didasarkan kemiripan resiko bencana dari kondisi topografis keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diplomasi bencana Jepang ke Bhutan pada tahun 2015 – 2019 yang mana melihat bagaimana keaktifan Jepang dalam memberikan bantuan ke Bhutan sehingga berimplikasi terhadap peningkatan interaksi antara kedua negara. Penelitian ini menggunakan konsep diplomasi bencana oleh Ilan Kelman dan menggunakan siklus penanganan bencana oleh David Callaway dengan tujuan untuk melihat upaya diplomasi dalam isu bencana yang terjadi di wilayah sasaran dari penerapan diplomasi bencana yang dilakukan melalui empat tahap, yakni mitigasi, perencanaan, respon, dan pemulihan, dengan metode penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi bencana Jepang tercermin dalam beberapa tahap yakni pertama adanya penawaran Jepang kepada Bhutan setelah melihat kesamaan ancaman resiko bencana, kedua dengan menurunkan tim penelitian terkait resiko bencana, ketiga kunjungan diplomatik, dan keempat, adanya perluasan interaksi kerja sama. Perilaku ini memberikan dampak jangka panjang untuk hubungan kedua negara yakni terbentuknya kerja sama lain di luar sektor bencana seperti di bidang energi, perdagangan, dan periwisata. Kata kunci : Asistensi, Bhutan, Diplomasi Bencana, Jepang, Resiko Bencan