PEMBELAJARAN DARING: HAMBATAN BELAJAR SISWA SELAMA PANDEMI COVID-19

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan belajar siswa melalui pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menyelidik dan memaparkan data yang diperoleh ketika pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 di MTsN 2 Bireuen. Penelitian dilaksanakan pada Bulan September 2020 di MTsN 2 Bireuen. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTsN 2 Bireuen sejumlah 10 siswa. Teknik Pengumpulan data melalui teknik: 1) observasi, berupa observasi langsung terhadap siswa kelas VIII MTsN 2 Bireuen dalam pembelajaran matematika selama pandemi Covid-19 mulai dari mengunjungi sekolah, meminta data siswa yang ingin diteliti dan melakukan observasi langsung ke rumah siswa didampingi orang tuanya; 2) catatan lapangan; 3) angket, berisi tentang: a) apakah dilaksanakan pembelajaran daring atau tidak, b) bagaimana informasi yang diperoleh dari pembelajaran daring, c) media apakah yang digunakan untuk pembelajaran daring, d) apakah responden terbiasa dengan pembelajaran daring, e) apakah terdapat hambatan dalam pembelajaran daring; dan 4) wawancara, dilakukan di rumah siswa didampingi orang tuanya yang telah dijadikan subjek. Sedangkan analisis data dilakukan melalui analisis data kualitatif, melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian disimpulkan bahwa selama pandemik Covid-19 pembelajaran terhadap siswa kelas VIII MTsN 2 Bireuen dilakukan melalui pembelajaran daring dengan memperhatikan kondisi guru dan siswa, sehingga akan terbiasa menyesuaikan dengan sistem daring dan pembelajaran terlaksana dengan baik. Kemajuan teknologi berdampak besar terhadap perkembangan pendidikan, pendidik memanfaatkanya untuk mempermudah proses pembelajaran serta meningkatkan kualitas pendidikan. Adapun pandangan siswa tehadap hambatan pembelajaran berbasis daring, yaitu siswa merasa boros karena kuota cepat habis, siswa merasa sulit memahami materi yang disampaikan guru, siswa merasa kegiatan sosial dengan teman-temanya terhambat, banyak siswa dari keluarga menengah ke bawah tidak mampu melaksanakan pembelajaran daring karena tidak mampu membayar kuota internetKata kunci: pembelajaran daring, hambatan belajar, pandemi covid-1