HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ATASAN DENGAN TINGKAT KONFLIK PADA KARYAWAN DI DEPARTEMEN PRODUKSI DAN TEKNIK PT. IGLAS (PERSERO) GRESIK

Konflik terjadi dikarenakan adanya suatu tujuan yang dikehendaki tapi tidak bisa dicapai oleh kedua belah pihak, adanya perbedaan karakteristik, persepsi & pengalaman, interpretasi serta adanya kompetisi untuk mencapai suatu tujuan. Konflik terjadi salah satunya karena adanya interaksi yang disebut komunikasi. Komunikasi adalah problem utama selama konflik. Beberapa isu dapat dipecahkan jika komunikasi disempurnakan. Konflik yang sebagian besar dilakukan oleh karyawan diantaranya ketidaksepakatan, pertanyaan dan tantangan terang-terangan terhadap pihak lain serta serangan verbal yang tegas. Jumlah populasi dalam penelitian ini 50 orang Kepala Regu yang terdiri dari Departemen Produksi dan Departemen Teknik yang berusia antara 30 sampai dengan 55 tahun. Penelitian menggunakan teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data dari kedua variabel yaitu Persepsi terhadap Kemampuan Komunikasi Atasan dengan Tingkat Konflik Karyawan menggunakan kuesioner yang disusun dalam bentuk Skala Likert. Dengan jawaban pilihan SS ( sangat sesuai ), S ( sesuai ), C ( cukup ), TS ( tidak sesuai ) dan STS ( sangat tidak sesuai ). Untuk menguji validitas skala menggunakan validitas isi ( Content validity ). Reliabilitas diuji dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan perhitungannya menggunakan SPSS 17 for windows Data kedua variabel diolah dengan teknik korelasi Kendall Tau. Hasil perhitungan dengan taraf singnifican 5 %. Nilai korelasi r = -0, 0,544 menunjukkan hubungan yang negatif antara persepsi terhadap kemampuan komunikasi atasan dengan tingkat konflik karyawan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap Kemampuan Komunikasi Atasan dengan Tingkat Konflik Karyawan