PELAKSANAAN WAJIB LAPOR TENAGA KERJA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI TENAG AKERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PELAPORAN KETENAGAKERJAAN DI PERUSAHAAN PADA PT. KARYA AGUNG SAWIT KABUPATEN PADANG LAWAS

ABSTRAK Ahmadi Hasibuan : Pelaksanaan Wajib Lapor Tenagakerja Berdasarkan Peraturan Menteri Tenagakerja Dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pelaporan Ketenagakerjaan Di Perusahaan Pada PT. Karya Agung Sawit Kabupaten Padang Lawas Peraturan Menteri Tenagakerja Dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pelaporan Ketenagakerjaan Diperusahan, Pasal 2, Bahwa Setiap Pengusaha wajib membuat laporan ketenagakerjaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya baik pada kantor pusat, cabang maupun pada bagian perusahaan yang berdiri sendiri, dan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, Setelah menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, pengusaha atau pengurus wajib melaporkan setiap tahun secara tertulis mengenai ketenagakerjaan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk, namun dalam kenyataannya masih ada perusahaan yang belum melakukan wajib lapor ketenagakerjaan, adapun tempat penelitian ini adalah di PT. Karya Agung Sawit Kabupaten Padang Lawas, tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan pelaksanaan wajib lapor ketenagakerjaan diperusahaan. Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan wajib lapor ketenagakerjaan di PT. Karya Agung Sawit Kabupaten Padang Lawas? Serta farktor penghambat perusahaan tidak melakukan wajib lapor ketenagakerjaan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis sosiologis yaitu penelitian lapangan untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penelitian ini, dan jenis penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini dengan pendekatan secara kualitatif. Sedangkan sifat dari penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan tentang pelaksanaan wajib lapor ketenagakerjaan dan faktor penghambat perusahaan tidak melakukan wajib lapor ketenagakerjaan, untuk sampel dalam penelitian ini dinas ketenagakerjaan diambil sebanyak 2 (dua) orang dan dari perusahaan diambil sebanyak 5 (lima) orang, dengan metode random sampling, yaitu dimana elemen sampel dimaksud dilakukan dengan teknik secara acak dengan catatan bahwa sampel tersebut mewakili populasi yang ada. Bahwa pelaksanaan wajib lapor ketenagakerjaan di PT. Karya Agung Sawit belum terlaksana dengan maksimal, disebabkan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Padang Lawas, sedangkan faktor penghambat perusahaan tidak melakukan wajib lapor ketenagakerjaan dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum oleh pihak perusahaan, dan kurangnya sosialisasi dari pihak dinas, serta kepedulian pihak perusahaan terhadap tenanga kerjanya yang kurang menyebabkan tidak terlaksananya wajib lapor ketenagakerjaan diperusahaan