HUBUNGAN SELF COMPASSION DENGAN STRES PENGASUHAN PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Zata Yumni, (2021) :HUBUNGAN SELF COMPASSION DENGAN STRES PENGASUHAN PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus memiliki tugas dan tekanan psikologis yang lebih besar dalam membesarkan anaknya. Tekanan yang dirasakan orang tua menimbulkan masalah psikologis salah satunya stres pengasuhan. Salah satu bentuk penataan emosi yang sangat efektif menghindarkan stres dan depresi dari individu adalah self compassion. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan self compassion dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif koresional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SLB Negeri Pembina Pekanbaru dengan sampel berjumlah 156 subjek. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala self compassion dari teori Neff, dengan koefisien reabilitas 0,874 dan skala stres pengasuhan dari teori Abidin, dengan koefisien reabilitas 0,891. Berdasarkan hasil uji hipotesis terdapat hubungan antara self compassion dengan stres pengasuhan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan koefisien korelasi (r) sebesar = -0,341 dengan signifikansi (p) = 0,000 yang menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Self compassion memberikan sumbangan efektif pada stres pengasuhan sebesar 44,5%, sedangkan 55,5% dipengaruhi oleh faktor lain seperti usia anak dan kategori anak berkebutuhan khusus. Implikasi dalam penelitian ini dengan adanya self compassion dapat meminimalisir stress pengasuhan, orang tua diharapkan dapat mengendalikan stress pengasuhan agar tidak meningkat dan berkepanjangan. Kata Kunci: Self Compassion, Stres Pengasuha