BUNGA BANK PERSPEKTIF (KAJIAN TERHADAP FATWA INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2004)

Salah satu unsur pokok operasional perbankan adalah pemberlakuan sistem kapitalis berbasis bunga. sistem ini telah lama dijalankan di tengah-tengah masyarakat, MUI pusat melalui komisi fatwa juga telah lama mengkaji permasalahan bunga ini dengan ketetapan hukum riba berlaku pada hukum bunga bank, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa bunga bank adalah mubah dengan pertimbangan mashlahat, hal itu terlihat dari total pencapaian aset bank syariah yang sangat sedikit yaitu + 5 % dari total asset perbankan nasional meskipun sudah beroperasi + 25 tahun di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, begitu juga di provinsi Riau. Tujuan dari penelitian disertasi ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis: proses penetapan fatwa bunga bank oleh Majelis Ulama Indonesia, maqâshid al-syarîah dari pada pemberlakuan fatwa MUI nomor 01 tahun 2004 tersebut, persepsi pengusaha muslim di Riau berkaitan dengan fatwa MUI tentang bunga bank, persepsi pengusaha muslim di Riau berkaitan dengan pelayanan bank syariah, pengaruh persepsi pengusaha terhadap loyalitas kepada bank syariah dan fatwa pengharaman bunga bank oleh MUI dalam perspektif maqâshid al-syarîah. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methode) atau kombinasi antara kajian kualitatif (qualitative methode) dengan kajian survey secara kuantitatif (quantitative methode), untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan studi lapangan baik dengan instrumen wawancara maupun instrumen kuisioner untuk survey. Metode analisis campuran dalam disertasi ini adalah metode sekuensial yaitu metode kombinasi secara berurutan dengan sequential exploratory yaitu pertama menggunakan metode kualitatif kemudian metode kuantitatif. Kesimpulan utama disertasi ini menyatakan bahwa ketentuan fatwa MUI nomor 01 tahun 2004 tentang bunga bank telah memenuhi kaedah dalam penetapan hukum dengan metode ijtihâdnya lebih cenderung kepada penggunaan Ijtihâd Intiqâ’i dengan menggunakan metode qiyâs dan sadd al-dzarî’ah sebagai sumber penetapan fatwa serta tetap mempertimbangkan aspek mashlahat dan mudlârat objek yang difatwakan. Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan, data persepsi pengusaha muslim di Riau tentang bank syariah adalah dari 102 responden, 68,6 % setuju dan puas terhadap bank syariah, 31,4 % lainya kurang dan tidak puas, meskipun yang setuju lebih besar, ternyata yang kurang dan tidak tersebut adalah pengusaha yang pendapatannya di atas rata-rata pengusaha lainnya yang seharusnya menjadi prospek nasabah bank syariah. Berdasarkan pendekatan maqâshid al-syarîah, pengharaman bunga bank melalui fatwa MUI nomor 01 tahun 2004 berakibat kepada kemaslahatan ummat secara umum baik menyangkut pemeliharaan terhadap agama, jiwa, harta, akal, keturunan dan keadilan bagi semua pihak yang bertransaksi secara muamalah tanpa bunga