Mekanisme Pencegahan Relaps Pada Pergerakan Gigi Ortodonti Dengan Pemberian Ekstrak Propolis Penelitian Eksperimental

Pendahuluan: Kekuatan mekanik ortodonti, akan menekan remodeling ligamen periodontal dan tulang alveolar. Relaps orthodonti adalah kembalinya dari gerakan ortodontik akhir pada akhir perawatan ke ke maloklusi asli sebelum perawatan. Propolis telah mengandung berbagai bahan aktif seperti, flavonoid, CAPE, saponin . Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme pencegahan relaps pada pergerakan gigi ortodonti dengan pemberian ekstrak propolis. Bahan dan metode: penelitian ini adalah penelitian laboratorium eksperimental dengan desain acak lengkap. Dua puluh delapan Cavia cobaya jantan dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok K (-) sebagai kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok K (+) sebagai kelompok kontrol positif yang diaplikasikan dengan kekuatan ortodonti, kelompok P1 dengan ortodontik terapan diikuti oleh ekstrak propolis 3%, kelompok P2 dengan ortodontik terapan diikuti oleh propolis ekstrak 5%. Jumlah osteoblas, osteoklas, ekspresi TGF β, ALP, RUNX-2 dan MMP-8 diukur dengan menggunakan HE dan metode imunohistokimia, dan relaps diukur jarak biometrik menggunakan caliper. Hasil: Hasil penelitian ini membuktikan bahwa efek ekstrak propolis meningkatkan jumlah osteoblas, menurunkan jumlah osteoklas, meningkatkan ekspresi ALP, RUNX 2, TGF β, menurunkan ekspresi MMP 8 dalam proses remodeling tulang untuk mencegah relaps. Pemberian ekstrak propolis dalam mekanisme remodeling tulang dalam penelitian ini dapat meningkatkan parameter osteoblas, TGF β, RUNX 2, ALP, tetapi pengaruhnya terhadap mekanisme relaps masih belum efektif. Kesimpulan: ekstrak propolis 5% secara efektif dapat meningkatkan proses remodeling tulang dengan meningkatkan jumlah osteoblas, menurunkan jumlah osteoklas, meningkatkan ekspresi ALP, RUNX 2, TGF β, menurunkan ekspresi MMP8 pada daerah tarika