Perbandingan Status Mastikasi Pada Pasien Ameloblastoma Pasca Operasi Reseksi Segmental Mandibula Tipe Lc Dengan Rekonstruksi Mandibula Menggunakan Plate Dan Kirschner Wire Di RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 – 2018

Latar Belakang: Ameloblastoma adalah neoplasma epitel odontogenik mandibula yang berasal dari lapisan enamel yang tidak berdiferensiasi. Insidennya adalah 0,6 per 1.000.000 populasi. Reseksi mandibula adalah bagian dari operasi bedah untuk ameloblastoma. Pasien yang memiliki menjalani reseksi pembedahan rahang bawah mengalami perubahan fisiologis, terutama gangguan mastikasi. Status mastikasi juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan operasi reseksi dan rekonstruksi mandibula. Oleh karena itu penilaian status mastikasi pasien diperlukan setelah menjalani reseksi segmental dan rekonstruksi mandibula. Tujuan: Mengetahui perbedaan antara status mastikasi pasien ameloblastoma setelah reseksi segmental mandibula dengan defek tipe LC yang telah menjalani rekonstruksi mandibula dengan Plate dan Kirschner wire yang dilakukan di Departemen Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Studi analitik observasional dengan desain cross sectional untuk melihat status mastikasi dari pasien ameloblastoma yang menjalani reseksi segmental mandibula dengan defek tipe LC yang telah menjalani rekonstruksi mandibula dengan Plate dan Kirschner wire. Sampel dari penelitian ini adalah 50 pasien yang menjalani rekonstruksi dengan plate atau Kirschner wire yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia rata-rata pada kelompok rekonstruksi dengan Kirschner wire adalah 38,26 ± 16,6 tahun, sedangkan pada kelompok rekonstruksi Plate usia rata-rata adalah 39,15 ± 18,7 tahun. Ditinjau dari status mastikasi, pada kelompok Kirschner wire yang memiliki status mastikasi yang baik adalah 11 pasien (47,8%) dan status mastikasi yang buruk adalah 12 pasien (52,2%). Pada kelompok plate ada 22 pasien (81,5%) dengan status mastikasi yang baik dan 5 pasien (18,5%) dengan status mastikasi yang buruk. Berdasarkan data, ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara status mastikasi pasien yang direkonstruksi menggunakan Plate dibandingkan dengan status mastikasi pasien dengan menggunakan Kirschner wire ( CI 95%; p = 0,018 ). Kesimpulan: Ada perbedaan status mastikasi pada pasien ameloblastoma setelah reseksisegmental mandibula dengan defek tipe LC yang menjalani rekonstruksi mandibula dengan plate dan Kirschner wire di mana status mastikasi pasca rekonstruksi dengan plate adalah lebih baik daripada pasien yang menjalani rekonstruksi dengan Kirschner wir