Pengaruh Penambahan Pengencer Tris Kuning Telur Dan Susu Skim Kuning Telur Terhadap Persentase Motilitas, Viabilitas Dan Integritas Membran Plasma Spermatozoa Kambing Sapera Pada penyimpanan Suhu 5º C

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa kambing Sapera dalam pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur pada penyimpanan 5 ºC. Peneliti menggunakan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur karena pengencer tersebut pada umumnya digunakan pada proses pengenceran semen kambing ataupun sapi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pejantan kambing Sapera milik Peternakan Bumi Kesilir Kabupaten Banyuwangi yang berumur 2 tahun. Pengambilan sampel dilakukan saat sore hari. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah satu ekor pejantan Sapera dengan 2 perlakuan dan 9 pengambilan. Pengambilan sampel semen dilakukan setiap 4 hari sekali. Semen ditampung dengan vagina buatan kambing kemudian dilakukan pemeriksan makroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui kelayakan sehingga dapat dilakukan proses selanjutnya. Setelah diperiksa, spermatozoa diencerkan menggunakan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur yang ditaruh dalam becker gelas berisi air untuk mengatur suhu dan disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 5 ºC selanjutnya dilakukan pemeriksaan motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma (Hari ke-1). Keesokan harinya pada jam yang sama dilakukan pemeriksaan motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma kembali (hari ke-2). Pemeriksaan diulangi pada hari ke-3. Motilitas spermatozoa yang bergerak progresif dinyatakan dalam persentase. Viabilitas spermatozoa dilihat menggunakan metode ulas eosin – nigrosin yang dapat dilakukan dengan mengamati spermatozoa hidup tidak terwarnai dan spermatozoa yang mati akan terwarnai, pemeriksaan viabilitas spermatozoa dinyatakan dalam persentase. Penilaian terhadap keutuhan membran plasma spermatozoa (persentase MPU) dilakukan dengan metode Hyposmotic Swelling Test (HOS Test). Pengujian dilakukan dengan cara sebanyak 0,1 ml semen dicampur dengan 9,9 ml medium hipoosmotik kemudian dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop. Spermatozoa dengan membran plasma rusak ekor akan tampak lurus sedangkan spermatozoa yang membran plasmanya masih utuh ekornya akan melingkat karena menahan cairan hipoosmotik dalam selnya. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Anova Faktorial yang menunjukkan hasil signifikan (p