Peran Serta Tenaga Kesehatan Dan Tokoh Masyarakat Dalam Penanggulangan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Tawanganom Kabupaten Magetan

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah. DBD tidak bisa dipandang mudah begitu saja karena akibatnya tidak dapat diremehkan yang berujung kepada sebuah kematian. Kelurahan Tawanganom merupakan salah satu tempat endemis DBD, karena dalam lima tahun berturut-turut terdapat kejadian DBD. Kejadian DBD dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya vektor, perubahan iklim, lingkungan, urbanisasi, transportasi, mobilisasi penduduk, perilaku masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas dari peran serta tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat dalam menekan angka kejadian DBD di masyarakat. Peran serta tersebut meliputi motivasi, koordinasi, implementasi kebijakan, serta perilaku sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran dan perilaku sehat tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat dalam penanggulangan DBD di Kelurahan Tawanganom. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dilakukan dengan indepth interview serta ada data pendukung. Informan penelitian berjumlah tiga belas orang terdiri dari tenaga kesehatan yaitu petugas promkes, pemegang program DBD dan tokoh masyarakat yaitu kepala Kelurahan, ketua RW, dan kader kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dari tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat berawal dari rasa prihatin yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan penanggulangan DBD kepada masyarakat, koordinasi telah dilaksanakan antar lintas sektor dalam penanggulangan DBD di Kelurahan Tawanganom dan koordinasi pada saat terdapat kasus, implementasi kebijakan DBD di Kelurahan Tawanganom meliputi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pembentukan satu rumah satu jumantik, kerja bakti warga, pemberian abate, serta fogging. Perilaku sehat yang ditunjukkan adalah kesadaran terhadap gejala DBD karena pengalaman pribadi, serta kegiatan penanggulangan DBD meliputi 3M Plus, menabur bubuk abate di bak mandi, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran serta yang dilakukan tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat dalam penanggulangan DBD di Kelurahan Tawanganom meliputi motivasi, koordinasi, implementasi kebijakan DBD, serta perilaku sehat. Perlu ada peningkatan kedisiplinan terkait pemeriksaan, pencatatan, serta pelaporan oleh jumantik kepada Puskesmas Candirejo lalu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Selain itu, juga perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan DBD tidak hanya dilakukan ketika ada kejadian saja, namun dilaksanakan walaupun tidak ada kejadian DBD di lingkungan rumah