Akuntansi Pertanggungjawaban Pada Organisasi Amil Zakat

Akuntansi pertanggungjawaban yang dilakukan oleh organisasi di bidang bisnis lebih banyak didasarkan pada anggaran yang bersifat materiil. Anggaran ini berupa akumulasi biaya pada pusat pertanggungjawaban yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen. Islam menjelaskan bahwa pertanggungjawaban berdasarkan at tijarah tafsir al Mishbah memiliki esensi yang luas. Akuntansi pertanggungjawaban mencakup hubungan antara manusia dengan manusia (bersifat material), lingkungan (bersifat sosial), dan Pencipta (bersifat spiritual). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksploratoris. Pendekatan studi kasus dipilih karena konteks akuntansi pertanggungjawaban merupakan pemahaman yang penting terkait fenomena yang terjadi di lapangan. Pendekatan studi kasus jenis eksploratoris dipilih dengan tujuan peneliti untuk merekonstruksi akuntansi pertanggungjawaban yang ada di Nurul Hayat Surabaya sesuai dengan terminologi at tijarah tafsir Al Mishbah. Hasil penelitian didapat bahwa Nurul Hayat Surabaya memiliki hubungan vertikal ke Pencipta, horizontal ke direct stakeholders dan indirect stakeholders, serta komitmen yang selaras dengan keempat sifat Rasullullah. Maka sesuai pemikiran peneliti rekonstruksi akuntansi pertanggungjawaban yang terjadi dapat di Nurul Hayat Surabaya dapat sesuai dengan at tijarah tafsir al Mishbah. Akuntansi pertanggungjawaban bersifat material, sosial, dan spiritual