PERBANDINGAN SEFALOMETRI JARINGAN LUNAK PADA KELAS I SKELETAL DENGAN POST OPERASI PENDERITA CLP UNILATERAL DAN PENDERITA CLP BILATERAL (Studi Analisis Sefalometri)

Latar belakang: Penampilan wajah merupakan kriteria diagnostik penting yang harus dipertimbangkan dalam rencana perawatan ortodonti. Perawatan ortodonti adalah salah satu perawatan gigi untuk mencegah atau mengoreksi kelainan posisi geligi sehingga tercapai fungsi yang optimal dari oklusi, susunan gigi geligi dan profil wajah yang proporsional juga keharmonisan profil wajah. Kasus kelainan pada wajah yang cukup banyak dijumpai adalah celah bibir dan langit-langit yang merupakan cacat bawaan terbanyak yang terjadi di negara berkembang. Angka prevalensi celah bibir dan langit-langit di Jawa Timur adalah 0,8% merata di seluruh kabupaten di Jawa Timur. Celah bibir dan langit-langit disebabkan oleh cacat bawaan dan faktor lingkungan. Analisis sefalometri, foto panoramik dan penilaian klinik estetik wajah sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil perawatan yang baik. Demikian halnya dengan evaluasi sefalometri jaringan lunak pada pasien celah bibir dan langit-langit sangat diperlukan dalam praktik klinik dan penelitian. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan sefalometri jaringan lunak pada kelas I skeletal dengan post operasi penderita CLP unilateral dan penderita CLP bilateral. Untuk mengetahui perbedaan sefalometri jaringan lunak post operasi penderita CLP unilateral dengan penderita CLP bilateral. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif untuk melihat perbandingan sefalometri jaringan lunak pada kelas I skeletal dengan post operasi penderita CLP unilateral dan penderita CLP bilateral. Melihat perbandingan sefalometri jaringan lunak post operasi penderita CLP unilateral dengan penderita CLP bilateral. Subjek merupakan data sekunder film radiografik sefalometri yang diambil dari Cleft and Palate Center RS. Premier Surabaya dan klinik Program Pendidikan Dokter Gigi Ortodonti RSGMP FKG Unair. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada parameter H line angle pada kedua kelompok dengan nilai signifikan 0.002 dengan p < 0.05, yang berarti besar H line angle kelompok kelas I skeletal lebih besar dibanding kelompok post operasi penderita CLP unilateral dan penderita CLP bilateral. Juga terdapat perbedaan signifikan pada parameter Li – H line pada kedua kelompok dengan nilai signifikan 0.000 dengan p < 0.05, yang berarti jarak antara Li – H line kelompok kelas I skeletal lebih kecil dibanding kelompok post operasi penderita CLP unilateral dan penderita CLP bilateral. Kesimpulan: Terdapat perbedaan sefalometri jaringan lunak antara kelompok kelas I skeletal dengan kelompok post operasi penderita CLP unilateral dan penderita CLP bilateral, perbedaan ada pada parameter titik angular yaitu H line angle dan parameter linier yaitu Li - H line. Tidak ada perbedaan signifikan pada parameter sudut wajah, Pn – H line, kedalaman sulkus bibir atas, kedalaman sulkus bibir bawah, Pog – Pog’ dan upper lip strain. Tidak terdapat perbedaan sefalometri jaringan lunak antara kelompok post operasi penderita CLP unilateral dibanding kelompok post operasi penderita CLP bilateral pada semua parameter