KONSTRUKSI SOSIAL OBESITAS PADA PEREMPUAN MENIKAH (Studi Tentang Makna Obesitas Bagi Perempuan Menikah Obesitas di Kota Surabaya)

Obesitas kini menjadi suatu pemandangan yang biasa di Indonesia, umumnya bagi kota terbesar kedua, yakni Surabaya. Angka obesitas di Surabaya yang masih terbilang tinggi, menunjukkan tidak adanya rasa khawatir akan bahaya yang ditimbulkannya. Obesitas sendiri merupakan keadaan tubuh yang memiliki penumpukan lemak berlebihan. Menurut data WHO, obesitas paling tinggi dialami oleh orang dewasa, hal ini tidak terkecuali bagi perempuan yang telah menikah. Penelitian dengan judul “Konstruksi Sosial Obesitas pada Perempuan Menikah”, memiliki rumusan masalah bagaimana konstruksi sosial obesitas yang terjadi di kalangan perempuan menikah obesitas. Tujuan penelitian ini sendiri untuk mengetahui proses konstruksi yang berlangsung dikalangan perempuan menikah dalam memaknai obesitas yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang perempuan yang sudah menikah dan tengah mengalami obesitas. Lokasi penelitian berada di Kota Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam dan partisipasi langsung di lapangan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian mengenai konstruksi sosial obesitas pada perempuan menikah obesitas di Surabaya terdapat dua variasi, yakni yang pertama bagi perempuan yang memiliki kondisi ekonomi menengah kebawah dengan tingkat obesitas ketiga menilai bahwa obesitas merupakan keadaan yang menunjukan keberhasilan sebagai perempuan yang telah menikah. Yang kedua adalah bagi perempuan dengan berpenghasilan lima juta keatas dan memiliki tingkat obesitas kurang dari tiga yang menganggap bahwa obesitas merupakan keadaan yang dapat merugikan diberbagai aspek kehidupan