KORELASI PANJANG MANDIBULA DAN FACIAL AXIS PADA MALOKLUSI KELAS II SKELETAL DI RSGM UNIVERSITAS AIRLANGGA (Studi Analisis Sefalometri)

Latar belakang: Maloklusi skeletal kelas II merupakan kasus yang menarik dalam praktek ortodonti sejak ditemukan adanya nilai persentase kasus yang signifikan dalam masyarakat. Pada pasien maloklusi skeletal kelas II tedapat diskrepansi skeletal anteroposterior antara maksila dan mandibula yang mungkin dapat diikuti dengan adanya diskrepansi vertikal ataupun tidak. Tujuan: mengetahui karakteristik dan korelasi panjang mandibula dan facial axis pada maloklusi skeletal kelas II Metode: pengambilan data dilakukan pada 118 pasien dengan maloklusi skeletal kelas II yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sefalometri lateral diAnalisis menggunakan analisis digital program (OrthoVision 2017) untuk menentukan ANB, panjang mandibula, facial axis, Y-axis, SN-MP, LAFH. Hasil: maloklusi skeletal kelas II pada RSGM Univeristas Airlangga memiliki karakter nilai ANB yang besar, mandibula pendek, sudut mandibula yang besar, Y-axis besar, facial axis bernilai negatif. Ciri skeletal pada maloklusi kelas II diperparah dengan adanya mandibula yang pendek relatif terhadap panjang maksila, hal tersebut membuat profil wajah cembung dan peningkatan panjang wajah anterior bawah disertai sudut mandibula dan Y-axis yang lebar. Kesimpulan: terdapat korelasi signifikan antara panjang mandibula dan facial axis pada maloklusi skeletal kelas II. Semakin pendek mandibula, maka semakin negatif nilai facial axis pada maloklusi skeletal kelas I