ANALISIS SUHU, KELEMBAPAN RUANG KULIAH, DAN KADAR AIR LENSA KONTAK TERHADAP DRY EYES SYNDROME PADA PENGGUNA LENSA KONTAK MAHASISWA S1 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNAIR

Perkembangan zaman semakin modern salah satunya mengganti fungsi kacamata dengan lensa kontak hal ini sering dilakukan pada kalangan mahasiswa. Penggunaan lensa kontak memiliki dampak kesehatan mata seperti dry eyes syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suhu, kelembapan ruang kuliah, dan kadar air lensa kontak terhadap dry eyes syndrome pengguna lensa kontak pada Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian observasional dengan desain penelitian crossectional. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Jumlah responden dalam penelitian 33 responden. Variabel terikat dalam penelitian ini dry eyes syndrome dan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden, suhu dan kelembapan ruang kuliah, kadar air lensa kontak, dan keluhan kesehatan. Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa variabel kelembapan yang memungkinkan memiliki pengaruh terhadap dry eyes syndrome. Sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap dry eyes syndrome. Disimpulkan bahwa kelembapan yang rendah di ruang kuliah menyebabkan dry eyes syndrome pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga maka dari itu pengguna lensa kontak di Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Airlangga diharapkan sering melakukan pemeriksaan mata jika mengalami keluhan mata kering. Kemudian saat berada di ruangan ber AC disarankan untuk menggunakan kaca mata. Pihak fakultas diharapkan lebih memperhatikan suhu ruang kuliah agar mengurangi resiko kejadian dry eyes syndrome