POTENSI EKSTRAK FUKOSANTIN Sargassum sp. PADA SEDIAAN KRIM TABIR SURYA (SUNSCREEN) = POTENTIAL OF FUCOXANTHIN Sargassum Sp. ON SUNSCREEN CREAM PREPARATION

Rumput laut coklat merupakan sumber dari metabolit yang bernilai ekonomi salah satunya karotenoid. Karotenoid merupakan kelompok pigmen penting yang dihasilkan oleh biota laut. Salah satu pigmen dari golongan karotenoid yang banyak dihasilkan oleh rumput laut coklat adalah fukosantin. Fukosantin dari Sargassum sp. memiliki bioaktivitas sebagai anti sinar ultraviolet sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan alami kosmetik pada krim tabir surya (sunscreen). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi ekstrak fukosantin Sargassum sp. dan mengetahui konsentrasi ekstrak fukosantin Sargassum sp. yang dapat memberikan nilai sun protection factor (SPF) yang baik pada sediaan krim tabir surya (sunscreen). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2018 di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dan lima kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu penambahan ekstrak fukosantin Sargassum sp. dalam formulasi krim tabir surya (sunscreen) yang berbeda yakni 0,5%, 1%, 1,5% dan 2 %. Analisis data yang digunaka yaitu parametrik menggunakan ANAVA, non parametrik menggunakan Kruskal-wallis dan secara deskriptif dengan bantuan gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak fukosantin Sargassum sp. dapat digunakan sebagai bahan krim tabir surya. Pada uji homogenitas krim menunjukkan bahwa krim tercampur merata dengan bahan lain dalam formulasi. Pada uji pH menunjukkan bahwa rata-rata nilai pH krim tabir surya yang dibuat yaitu 6-8. Pada uji SPF menunjukkan bahwa nilai SPF yang paling tinggi pada sediaan krim dengan penambahan ekstrak fukosantin Sargassum sp. sebesar 2%. Pada hasil uji tipe krim menunjukkan sediaan krim tabir surya ekstrak fukosantin Sargassum sp. memiliki tipe emulsi minyak dalam air (M/A). Hasil uji hedonik menunjukkan skor panelis pada aspek bau dan tekstur tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05), sedangkan pada aspek kenampakan dan warna berbeda nyata antar perlakuan (P