TEKNIK PEMELIHARAAN INDUK IKAN MAS MARWANA (Cyprinus carpio) DI BALAI PENGEMBANGAN DAN PEMACUANSTOK IKAN NILA DAN MAS (BPPSINM) WANAYASA, PURWAKARTA, JAWA BARAT

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, sawah, waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan umum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur dan Purwakarta (Menegristek, 2011). Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Nila dan Mas (BPPSINM) Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat pada tanggal 23 Januari sampai 23 Februari 2017. Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan teknik pemeliharaan induk ikan mas marwana dan mengetahui permasalahan yang timbul dalam pemeliharaan induk ikan mas marwana. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan adalah metode deskriptif yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, partisipasi aktif dan literatur. Hasil Praktek Kerja Lapang yang dilakukan yakni, pemeliharaan induk yang dilakukan terdiri dari kolam pemeliharaan induk, kualitas air, pakan induk, pemijahan. Faktor yang paling penting dalam menentukan suatu usaha pemeliharaan induk ikan mas adalah kualitas air. Sumber air yang baik dalam pemeliharaan induk ikan harus memenuhi kriteria kualitas air ang meliputi sifatsifat kimia dan sifatsifat air seperti : suhu, pH, kecerahan dan Dissolved Oxygen (DO). Parameter tersebut diukur sehari 2 kali pada pagi hari dan sore hari. Suhu optimum untuk ikan mas antara 25 – 30oC, pH 6,5 – 8,5, DO 5 – 7 mg/L