PENANGANAN OBESITAS SINDROM DEFISIENSI QI LIMPA DAN GINJAL DENGAN AKUPUNKTUR SERTA HERBAL DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia LAMK.) DAN DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack)

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terdapat kelebihan lemak dalam tubuh. Obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style. Diagnosa obesitas dapat diukur dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) serta lingkar tubuh. Menurut TCM, obesitas dapat disebut Fei Pang, obesitas dapat dikarenakan oleh disfungsi dari limpa dan ginjal, mengarah pada akumulasi dahak dan lembab di dalam tubuh. Obesitas terutama berhubungan dengan kekacauan pada organ limpa dan lambung yang tidak dapat mempertahankan Qi. Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), obesitas terdiri dari beberapa defrensiasi sindrom yaitu panas pada lambung, defisiensi Qi Limpa, dan defisiensi Qi Ginjal. Pada studi kasus ini, , pasien tergolong pada obesitas tingkat II dengan berat badan 113,3 Kg , tinggi badan 160 cm, lingkar pinggang (Lpi) 117 cm, lingkar lengan (Lla) 47 cm dan lingkar paha (Lpa) 73 cm dan IMT 44,25 kg/m2. Keluhan utama pasien adalah kelebihan berat badan, ekstrimitas terasa berat, mudah lelah. Otot lidah gemuk dan pucat merupakan pertanda Qi dari limpa dan ginjal dalam keadaan lemah, terdapat tapal gigi merupakan pertanda limpa dalam keadaan lemah dan terdapat patogen lembab di dalam tubuh pasien. Selaput lidah tipis dan berwarna putih pertanda patogen bersifat Biao dan penyakit bersifat dingin, terdapat retakan pada daerah pangkal lidah merupakan pertanda Qi dan Xie-darah tidak cukup. Diagnosa terhadap pasien ialah obesitas dengan sindrom defisiensi Qi limpa dan ginjal. Prinsip terapi dengan menguatkan Qi dan membuang lembab. Terapi yang digunakan adalah terapi akupuntur pada titik Shenshu (BL 23), Pishu (BL 20), Qihai (CV 6), Zusanli (ST 36), Sanyinjiao (SP 6), Guanyuan (CV 4) serta pemberian kombinasi herbal daun jati belanda (Guazuma ulmifolia LAMK.) 15 gram dan daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) 5 gram. Terapi akupuntur dilakukan sebanyak 14 kali terapi, seminggu 3-4x terapi. Terapi herbal berupa infusa dengan dosis 100 ml tiap kali minum dan diberikan 2x sehari diberikan selama 28 hari. Berdasarkan penatalaksanaan pada studi kasus ini, disimpulkan bahwa penanganan obesitas sindrom defisiensi Qi ginjal dan limpa menggunakan titik akupunktur Shenshu (BL 23), Pishu (BL 20), Qihai (CV 6), Zusanli (ST 36), Sanyinjiao (SP 6), Guanyuan (CV 4) dengan kombinasi herbal daun jati belanda (Guazuma ulmifolia LAMK.) 15 gram dan daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) 5 gram selama 28 hari dapat menurunkan berat badan sebesar 5,1% dari berat badan awal yang semula 113,3 kg menjadi 108,8 kg yang disertai dengan penurunan indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan lingkar lengan