PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP CAREER COMMITMENT DENGAN CAREER SELF-EFFICACY SEBAGAI MODERATOR

Jumlah wanita bekerja saat ini semakin meningkat, kondisi ini menuntut para pekerja wanita memiliki kemampuan dalam menyeimbangkan perannya baik di dalam keluarga maupun pekerjaan. Tuntutan peran yang pada domain yang berbeda ini dapat menyebabkan wanita bekerja mengalami work-family conflict, kondisi ini senyatanya akan membawa dampak terhadap komitmen mereka terhadap karirnya saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui career selfefficacy sebagai moderator bagi hubungan antara work-family conflict terhadap career commitment. Definisi work-family conflict dalam penelitian ini menggunakan teori dari Netemeyer, dkk., (1996), definisi career self-efficacy pada penelilitian ini menggunakan teori dari Kossek, dkk., (1998) dan career commitment menggunakan teori dari Blau (1985). Penelitian ini dilakukan pada 170 ibu bekerja di sektor perbankan. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah gabungan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala work-family conflict (α = 0,932) untuk mengukur work-family conflict, skala career self-efficacy (α = 0,868) untuk mengukur career self-efficacy dan skala career commitment (α = 0,859) untuk mengukur career commitment. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh work-family conflict terhadap career commitment. Selanjutnya career self-efficacy dinyatakan mampu memoderasi hubungan antara work-family conflict terhadap career commitment. Persamaan regresi-nya adalah Y = 38,100 – 0,690X + 0,306Z – 0,022X*Z. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa career self-efficacy mampu memoderasi hubungan antara work-family conflict terhadap career commitmen