PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI JUVENIL IKAN NILA JATIMBULAN (Oreochromis niloticus) YANG TERPAPAR LOGAM BERAT TIMBAL = THE EFFECTS OF SALINITY ON THE HISTOPATHOLOGY OF JUVENILE NILA JATIMBULAN (Oreochromis niloticus) EXPOSED BY LEAD

Berdasarkan data potensi luas kolam di wilayah Jawa Timur pada tahun 2014 adalah 16.204 Ha atau mengalami penurunan sebanyak 64% dari tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik, 2017). Salah satu komoditas yang terancam adalah ikan nila yang menjadi salah satu komoditas usaha budidaya air kolam. Menurut Rahim (2015) Usaha budidaya ikan air tawar terancam karena penurunan yang terjadi pada lahan yang digunakan sebagai budidaya maka dari itu daerah pesisir dapat dimanfaatkan untuk menyiasati keterbatasan lahan supaya produksi ikan air tawar yang dapat tetap berproduksi. Lahan tambak udang dan bandeng dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan nila karena ikan nila memiliki sifat euryhaline sehingga dapat dijadikan substitusi pada lahan tambak udang atau bandeng yang kurang produktif. Namun perairan pesisir memiliki potensi lebih besar terhadap dampak lingkungan Timbal (Pb) merupakan logam berat yang berbahaya karena bersifat tidak dapat dihancurkan (nondegradable) bagi organisme hidup dan dapat terakumulasi ke lingkungan. Timbal akan mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik. Timbal yang mengendap selanjutnya masuk ke dalam jaringan tubuh mahkluk hidup melalui saluran pernafasan, pencernaan, dan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan logam berat timbal pada salinitas yang berbeda terhadap gambaran histologi jaringan insang, usus dan kulit pada juvenil ikan nila Jatimbulan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan enam perlakuan dan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati adalah perubahan gambaran histopatologi organ insang, usus dan kulit juvenil ikan nila Jatimbulan. Analisis data menggunakan kruskal wallis dengan metode skoring dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh salinitas terhadap gambaran histopatologi dari jaringan insang, kulit dan usus juvenil ikan nila Jatimbulan. Hal ini terbukti pada penelitian ini bahwa kerusakan tertinggi pada setiap jaringan insang terjadi pada perlakuan A (0ppt + 0,03 mg/l Pb) dengan adanya edema 2,6±0,51 hyperplasia 1,5±0,70, nekrosis 1,7±0,67. Pada jaringan usus nilai kerusakan edema adalah 2,1±0,99, atropi 0,7±0,67 yang terjadi pada perlakuan A (0 ppt + 0,03 mg/l Pb) sedangkan kerusakan nekrosis tertinggi terdapat pada perlakuan B (10 ppt + 0,03 mg/l Pb) 1,3±0,94. Pada jaringan kulit kerusakan tertinggi ditemukan pada perlakuan A (0ppt + 0,03 mg/l Pb) yakni edema 1,4±0,69 dan nekrosis 1,5±0,52. Sedangkan atropi dan hemoragi banyak ditemukan pada kontrol (0 ppt) dengan nilai 0,6±0,82 dan 0,6±0,69. Pada penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa adanya timbal pada salinitas yang berbeda memberikan pengaruh perubahan terhadap gambaran histologi pada juvenil ikan nila Jatimbulan. Pengaruh perubahan tersebut diketahui dengan adanya gambaran histopatologi pada organ insang, usus dan kulit. Pada jaringan insang ditemukan kerusakan edema, hyperplasia, dan nekrosis. Pada jaringan usus ditemukan kerusakan edema, atropi dan nekrosis, dan pada jaringan kulit ditemukan kerusakan edema, atropi, hemoragi dan nekrosis