ANALISIS KEPUASAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA TERHADAP BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (Studi pada Puskesmas dan Klinik Pratama di Wilayah Surabaya Timur)

Penyelenggaraan program jaminan kesehatan menyeluruh bergantung pada peran BPJS Kesehatan dalam menjamin kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. FKTP sebagai mitra kerja BPJS Kesehatan berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Penting untuk memperhatikan kepuasan dari FKTP terhadap BPJS Kesehatan agar pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap masyarakat dapat optimal. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis kepuasan FKTP di wilayah Surabaya terhadap BPJS Kesehatan serta keterkaitannya dengan perceived quality, perceived value dan customer expectation. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel menggunakan metode total populasi yang melibatkan 35 FKTP di wilayah Surabaya Timur yang terdiri dari puskesmas dan klinik pratama. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dari pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 5,7% FKTP merasa sangat puas terhadap BPJS Kesehatan. Hasil uji statistika menunjukkan bahwa keterkaitan antara variabel reliabilitas dan truthworthiness; reputasi dan kredibilitas, terhadap kepuasan adalah kuat. Keterkaitan variabel functional value; recovery; sikap dan perilaku; customer expectation dengan kepuasan adalah cukup kuat dan variabel profesionalisme dan keterampilan; aksesibilitas dan fleksibilitas; social value; emotional value; dan value of money memiliki keterkaitan rendah terhadap kepuasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah FKTP di wilayah Surabaya merasa puas terhadap BPJS Kesehatan. Perlu adanya peningkatan dimensi perceived quality terutama untuk aspek recovery dalam penanganan keluhan FKTP dan dimensi perceived value terutama untuk aspek value of money mengenai besaran kapitasi dan klaim dengan pembuatan kesepakatan dengan Dinas Kesehatan dan Asosiasi FKTP setempat untuk pembagian pembelanjaan dana kapitasi