MANAJEMEN PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI SATUAN KERJA PERBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (PBIAT) NGRAJEK, MAGELANG, JAWA TENGAH.

1. Manajemen pembesaran lele sangkuriang (Clarias gariepinus) meliputi : Persiapan kolam pada kolam seluas 238 m2 dengan pengapuran dosis kapur 50 gram/m2 dan dosis pupuk 500 gram/m2. Penebaran benih ukuran benih 7-9 cm sejumlah 75 ekor/m2. Pemberian pakan dengan pakan buatan (Pelet) 3% dari total berat ikan. Kisaran kualitas air suhu 27-30˚C, pH 7-8 dan DO 3,7-4,6 ppm. Hama yang terdapat pada pembesaran lele yaitu siput yang bertelur dan penyakit yang sering menyerang Aeromonas hydrophyla. Laju pertumbuhan mutlak individu (GR) 0,11 gram/hari, Laju Pertumbuhan Harian (SGR) pembesaran lele sangkuriang mencapai 2,71 %, FCR 1,02. Total ikan lele yang dipanen 700,8 kg. Survival Rate (SR) mencapai 66%. 2. Masalah yang dihadapi dalam pembesaran ikan lele sangkuriang di Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Magelang adalah adanya hama siput dan penyakit Aeromonas hydrophyla. 3. Dalam kegiatan pembesaran lele sangkuriang ini memiliki peluang usaha diantaranya keuntungan sebesar Rp. 705.800,-/siklus, nilai R/C sebesar 1,05, BEP harga Rp 20.992,87,-/kg. BEP produksi 668,72 kg