PERBEDAAN POLA PEMBERIAN MAKAN DAN STATUS GIZI BATITA YANG DIASUH IBU DAN BATITA YANG DIASUH SELAIN IBU

Di era sekarang, wanita semakin banyak bekerja khususnya ibu, sehingga semakin banyak pula anak yang ditinggal bekerja orang tuanya. Situasi ini memungkinkan menjadi faktor resiko terjadinya malnutrisi pada anak di daerah perkotaan. Pola pemberian makan termasuk faktor penyebab tidak langsung terjadinya masalah gizi pada batita. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan pola pemberian makan dan status gizi batita yang diasuh ibu dan batita yang diasuh selain ibu. Jenis penelitian adalah observasional dengan desain cross sectional, dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 74 batita. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sosio-ekonomi keluarga batita, karakteristik pengasuh, pola pemberian makan dan status gizi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Mulyorejo, wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Surabaya. Analisis data menggunakan uji statistik Mann-whitney dan t-test dengan nilai α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pola pemberian makan (p=0,560) dan status gizi berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U) (0,375), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) (p=0,455) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) (p=0,193) antara batita diasuh ibu dan batita diasuh selain ibu, karena pola pemberian makan dan status gizi tidak hanya dipengaruhi oleh pengasuh akan tetapi juga tingkat pendidikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pemberian makan dan status gizi tidak hanya dipengaruhi oleh pengasuh akan tetapi beberapa faktor seperti tingkat pendidikan, status ekonomi, dan hubungan pengasuh dengan batita. Saran bagi pengasuh batita yaitu diberi penyuluhan terkait pola pemberian makan yang baik bagi batita oleh petugas kesehatan, agar status gizi batita optimal