PERILAKU OPORTUNISTIK DALAM PENGANGGARAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN AGENCY THEORY (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur)

Proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan sebuah proses politis yang menciptakan hubungan antara legislatif dan eksekutif serta legislatif dan rakyat sejak ditetapkannya Undang-Undang Otonomi daerah No.22 tahun 1999. Hubungan yang terjadi mampu menjelaskan adanya perilaku oportunistik yang dilakukan oleh para penyusun anggaran untuk mencapai kepentingan kelompoknya masingmasing dalam alokasi belanja sektor-sektor tertentu. Fenomena ini menjadi menarik untuk diteliti dari sudut pandang teori keagenan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh PAD, DAU dan SiLPA pada perilaku oportunistik penyusun anggaran di Kabupaten/Kota se- Jawa Timur. Penelitian dilakukan di 38 (tiga puluh delapan) Kabupaten/Kota se- Jawa Timur dengan menggunakan data sekunder dari APBD Kabupaten/Kota tahun 2011 sampai 2015. Berdasarkan metode sensus sampling diperoleh 186 data sampel. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji regresi linier berganda menggunakan software SPSS versi 20.0. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa PAD, DAU dan SiLPA berpengaruh signifikan positif terhadap Oportunistik Penyusun Anggaran. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah daerah untuk perbaikan dalam proses penyusunan anggaran dan memberikan saran bagi penelitian mendatang agar menambah variabel independen yang belum dapat.dikembangkan pada penelitian ini karena keterbatasan data serta menggunakan kuesioner untuk mendalami persepsi pihak yang terlibat pada penyusunan anggaran