KOPING STRES PADA WANITA INFERTIL YANG MENGIKUTI IN VITRO FERTILIZATION

In Vitro Fertilization (IVF) merupakan sebuah pengobatan dengan teknik pembuahan dimana sel telur dibuahi di luar tubuh wanita. Pengobatan ini juga memiliki jangka waktu yang panjang dan melelahkan, menganggu seksualitas, dan menyebabkan kesulitan secara fisik maupun secara emosional (Kee, Jung, & Lee, 2000). Selain itu, IVF adalah intervensi yang menyebabkan stres tinggi, terutama ketika tahap menunggu keberhasilan dari program tersebut (Boivin & Takefman, 1996). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai koping stres pada wanita infertil yang mengikuti In Vitro Fertilization. Koping stres ialah suatu upaya individu untuk mengurangi jarak antara tuntutan internal maupun eksternal dengan sumber daya yang dimiliki (Lazarus & Folkman, 1984, dalam Taylor,1999). Penelitian ini dilakukan pada dua wanita infertil yang sedang mengikuti In Vitro Fertilization di salah satu rumah sakit di Surabaya. Subjek pertama berumur 32 tahun sedangkan subjek kedua berumur 42 tahun. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Teknik penggalian data menggunakan wawancara secara semi terstruktur dan analisis data yang digunakan ialah theory driven sehingga pengkodean menggunakan teori yang sudah ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita infertil menggunakan problem focused coping maupun emotion focused coping. Namun, cara masingmasing wanita infertil dalam melakukan koping tersebut berbeda sesuai dengan pengalaman yang mereka alami. Selain itu, wanita infertil yang berusia lebih tua cenderung melakukan emotion focused coping sedangkan wanita infertil yang lebih muda cenderung melakukan problem focused coping